"Terasa seperti gempa bumi," tutur warga setempat bernama Mohammad Hassan (21) yang menjadi korban luka, seperti dilansir Reuters, Rabu (31/5/2017).
Hassan yang bekerja di bank ini sedang berada di dalam kantornya, saat ledakan terjadi pada Rabu (31/5) pagi waktu setempat. Kepala Hassan yang mengalami luka-luka telah dibalut perban, namun lumuran darah masih menempel pada kemeja kerjanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saksi mata lain, yang juga menjadi korban, Nabib Ahmad (27), menyebut ledakan itu memicu kehancuran besar dan membuat bingung warga setempat. "Saya tidak bisa berpikir dengan jelas, terjadi kekacauan di mana-mana," tuturnya.
Kepanikan dan keributan terjadi di rumah sakit Wazir Akhbar Khan, yang terletak hanya beberapa blok dari lokasi ledakan. Otoritas setempat menyebut, ledakan bom terjadi di dekat pintu masuk Kedubes Jerman yang pengamanannya ketat dan jalanannya biasanya dipadati kendaraan.
Ambulans dan truk polisi lalu lalang mengevakuasi jenazah korban tewas. Beberapa jenazah korban dilaporkan hangus terbakar atau hancur hingga tidak bisa dikenali identitasnya.
Baca juga: RI Kutuk Serangan Bom di Afganistan yang Tewaskan Puluhan Orang
Sejauh ini, sedikitnya 80 orang tewas akibat ledakan ini. Sedangkan lebih dari 350 orang lainnya mengalami luka-luka. Sebagian besar korban merupakan warga sipil Afghanistan. Sejauh ini belum ada laporan korban tewas dari kalangan diplomatik asing.
Belum ada kelompok maupun pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan bom ini.
Dampak ledakan bom di Kabul Foto: REUTERS/Omar Sobhani |












































Dampak ledakan bom di Kabul Foto: REUTERS/Omar Sobhani