Seperti dilansir AFP, Rabu (31/5/2017), jenazah korban ledakan dilaporkan bergelimpangan di lokasi. Kepulan asap membubung dari kawasan yang menjadi lokasi sejumlah kedutaan asing itu. Tidak diketahui pasti apa yang menjadi target ledakan ini.
Sejumlah saksi mata menuturkan, belasan mobil yang terhenti di jalanan saat ledakan terjadi. Para korban luka dan siswa sekolah yang ada di dekat lokasi, dilanda kepanikan saat berusaha menyelamatkan diri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Danish menyebut, sedikitnya 40 orang tewas atau luka-luka akibat ledakan yang terjadi pada Rabu (31/5) pagi, sekitar pukul 08.25 waktu setempat. Tidak disebutkan secara pasti jumlah korban tewas akibat ledakan itu.
Secara terpisah, juru bicara Kementerian Kesehatan Afghanistan menyebut lebih dari 60 korban luka, yang sebagian besar warga sipil, dilarikan ke sejumlah rumah sakit Kabul. "Kami belum tahu jumlah orang yang tewas," ucap juru bicara itu.
Sedangkan laporan kantor berita Reuters menyebut, ledakan di Kabul ini menewaskan 15 orang dan melukai sekitar 300 orang lainnya. Diperkirakan jumlah korban tewas masih bisa bertambah.
Belum ada kelompok maupun pihak tertentu yang mengklaim bertanggung jawab atas ledakan ini. Namun selama ini, kelompok Taliban dan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) terus melancarkan serangan teror di wilayah Afghanistan. (nvc/ita)











































