Bom Bunuh Diri ISIS di Toko Es Krim Irak, 8 Orang Tewas dan 30 Luka

Bom Bunuh Diri ISIS di Toko Es Krim Irak, 8 Orang Tewas dan 30 Luka

Rita Uli Hutapea - detikNews
Selasa, 30 Mei 2017 11:04 WIB
Bom Bunuh Diri ISIS di Toko Es Krim Irak, 8 Orang Tewas dan 30 Luka
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Baghdad - Seorang pengebom bunuh diri meledakkan bomnya di sebuah toko es krim populer di Baghdad, Irak. Akibatnya, setidaknya delapan orang tewas dalam serangan itu.

Pejabat-pejabat keamanan Irak mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (30/5/2017), serangan yang terjadi di distrik Karrada, Baghdad tengah pada Senin (29/5) malam waktu setempat itu juga melukai setidaknya 30 orang.

Kelompok radikal ISIS mengklaim serangan bom bunuh diri tersebut. Lewat media propaganda Amaq, ISIS menyatakan bahwa pengebom bunuh diri tersebut menargetkan warga Syiah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aksi bom bunuh diri ini terjadi di saat toko es krim yang berada di kawasan ramai tersebut tengah dipenuhi para pengunjung yang berbuka puasa. Foto-foto dan rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan besarnya kerusakan yang ditimbulkan akibat bom tersebut. Terlihat serpihan berserakan memenuhi jalanan dekat toko es krim Al-Faqma.

Sejumlah foto juga menunjukkan es krim yang tumpah di atas lantai toko yang dipenuhi bercak darah.

Brett McGurk, perwakilan koalisi anti-ISIS pimpinan Amerika Serikat mengecam serangan bom tersebut dan menyampaikan dukungan untuk bangsa Irak.

"Para teroris ISIS malam ini di Baghdad menargetkan anak-anak dan keluarga yang tengah menikmati waktu bersama di toko es krim. Kami mendukung Irak melawan kejahatan ini," ujar McGurk lewat postingan di akun Twitter.

Kelompok ISIS menguasai banyak wilayah di utara dan barat Baghdad pada tahun 2014. Namun pasukan Irak yang didukung serangan-serangan udara AS dan koalisi, berhasil merebut kembali sebagian besar wilayah tersebut. Saat ini, pasukan Irak masih terus berjuang untuk merebut kembali wilayah-wilayah yang dikuasai ISIS di Mosul, kota terbesar kedua di Irak.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads