Sejumlah warga menuturkan seperti dilansir media The Star, Senin (29/5/2017), banyak militan yang mereka lihat saat mengungsi dari Maute, berumur di bawah 20 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerintah Wilayah Otonomi di Mindanao melaporkan bahwa 42.142 orang telah meninggalkan rumah-rumah mereka di Marawi hingga Sabtu, 27 Mei lalu. Sekitar 30.600 orang di antaranya berada di pusat-pusat evakuasi, sedangkan 11.500 orang lainnya mencari tempat perlidungan di rumah-rumah kerabat di luar Marawi.
Sekitar 2.200 orang dilaporkan masih terjebak di kota tersebut. Hingga saat ini pertempuran sengit antara pasukan pemerintah dan para militan yang terkait kelompok radikal ISIS masih berlangsung di Marawi.
Kelompok bersenjata yang menamakan diri sebagai pemberontak Maute telah berperang untuk menguasai Kota Marawi selama sepekan. Mereka mencoba mendirikan ISIS cabang Asia Tenggara di wilayah selatan Filipina.
Sejak pemberlakuan darurat militer di Mindanao sepekan lalu, korban tewas di Marawi mendekati 100 orang termasuk 16 warga sipil. Upaya penyerbuan itu dilakukan oleh militer Filipina guna membebaskan kota tersebut dari kepungan Maute, militan berafiliasi kepada ISIS. (ita/ita)











































