Dilansir AFP, Senin (29/5/2017), disebut bahwa aktivitas itu bertujuan untuk membuat rudal yang bisa menghunjam wilayah Amerika Serikat.
Rudal jarak dekat itu terbang selama enam menit dan akhirnya mendarat di Laut Jepang. US Pacific Command mengatakan hal tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentar Trump dinyatakannya saat pertemuan G7 saat bersama Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Jepang bersama Korea Selatan adalah negara yang paling terancam oleh perilaku suka perang Korea Utara.
Abe dengan responsif menanggapi aktivitas peluncuran rudal Korea Utara pada Minggu itu, bersumpah untuk "beraksi nyata" bersama Amerika Serikat.
"Kami tak akan menoleransi provokasi Korea Utara yang mengabaikan peringatan berulang kali oleh komunitas internasional," kata Abe kepada wartawan.
"Sebagaimana disepakati selama pertemuan G7, masalah Korea Utara adalah prioritas utama masyarakat internasional. Tujuannya untuk membuat jera Korea Utara, kami akan mengambil langkah konkret dengan Amerika Serikat," kata Abe.
Di Washington, juru bicara Dewan Keamanan Nasional menyatakan Trump telah diberitahu soal peluncuran rudal itu. Presiden Korea Selatan yang baru, Moon Jae-In, meminta pertemuan dengan dewan keamanan nasional untuk membahas peluncuran rudal itu, yang dilakukan sehari setelah Korea Utara mengatakan Kim Jong-Un telah mengatur uji coba untuk sistem persenjataan anti-pesawat yang baru.
(dnu/dnu)











































