Seperti dilansir AFP, Sabtu (27/5/2017), Pusat Penanggulangan Bencana Sri Lanka (DMC) melaporkan lebih dari 60 ribu orang terpaksa dievakuasi akibat banjir dan tanah longsor parah yang melanda pada Jumat (26/5) waktu setempat.
Foto: REUTERS/Dinuka Liyanawatte |
Banjir dan longsor ini terjadi setelah hujan sangat lebat melanda sebagian besar wilayah Sri Lanka. Warga yang dievakuasi kebanyakan tinggal di wilayah selatan dan barat Sri Lanka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Otoritas Sri Lanka menyebut, korban tewas hingga kini mencapai 92 orang. Salah satunya seorang tentara yang tewas setelah terjatuh dari helikopter saat berusaha menarik seorang warga desa yang terjebak banjir. Sedangkan sekitar 110 orang lainnya dilaporkan masih hilang.
Foto: REUTERS/Dinuka Liyanawatte |
Sri Lanka telah merilis permohonan bantuan dari dunia internasional setelah laporan menyebut berbagai area yang dilanda banjir dan longsor, tidak bisa diakses sama sekali. India, negara tetangga Sri Lanka, mengirimkan suplai darurat sebanyak dua kapal bersama tim medis khusus.
"Kapal pertama dari India akan berlabuh di Kolombo pada Sabtu (27/5)," terang pemerintah Sri Lanka alam pernyataannya.
Korban tewas paling banyak berasal dari wilayah Ratnapura, yang berjarak 100 kilometer sebelah timur Kolombo. Kebanyakan korban tewas akibat rumahnya yang ada di lereng gunung tertimpa longsor. Nyaris 500 rumah warga rusak maupun hancur akibat banjir juga longsor.
(nvc/try)












































Foto: REUTERS/Dinuka Liyanawatte
Foto: REUTERS/Dinuka Liyanawatte