Diterpa Kontroversi, Trump Mengeluh Diperlakukan Tidak Adil

Diterpa Kontroversi, Trump Mengeluh Diperlakukan Tidak Adil

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 18 Mei 2017 12:27 WIB
Donald Trump (REUTERS/Jonathan Ernst)
Washington DC - Seiring berbagai kontroversi yang menerpanya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengeluh. Trump menyebut tidak pernah ada Presiden AS yang diperlakukan lebih tidak adil dari dirinya saat ini.

Gedung Putih sedang dilanda kekacauan setelah muncul tudingan bahwa Trump pernah meminta mantan Direktur FBI James Comey - yang dipecat Trump pada 9 Mei - untuk menghentikan penyelidikan dugaan kolusi mantan penasihat seniornya dengan pemerintah Rusia.

Baca juga: Seruan Pemakzulan Trump Semakin Gencar di Parlemen AS

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Michael Flynn yang dipecat dari posisinya sebagai penasihat keamanan nasional Gedung Putih pada Februari lalu, dicurigai bersekongkol dengan pemerintah Rusia untuk mempengaruhi pilpres AS demi memenangkan Trump. Flynn dipecat setelah ketahuan berbohong soal percakapan telepon dengan Duta Besar Rusia untuk AS, Sergei Kislyak, semasa kampanye pilpres.

"Tidak ada politikus dalam sejarah, dan saya katakan ini dengan keyakinan besar, yang pernah diperlakukan lebih buruk atau lebih tidak adil," ucap Trump saat berbicara dalam acara Akademi Patroli Laut AS, seperti dilansir AFP, Kamis (18/5/2017).

"Anda tidak bisa membiarkan mereka menjatuhkan Anda," imbuhnya.

Baca juga: Mantan Bos FBI Ditunjuk Selidiki Dugaan Kolusi Trump dan Rusia

Kepada para kadet militer AS, Trump mendorong mereka untuk: "Berjuang, berjuang, berjuang. Tidak pernah menyerah."

"Semuanya akan baik-baik saja," tegas Trump.

Secara terpisah, Ketua DPR AS atau House of Representatives Paul Ryan mengomentari isu ini. Dia mencurigai munculnya tudingan Trump mengintervensi penyelidikan FBI, yang berdekatan dengan laporan Trump membocorkan rahasia intelijen ke Rusia dalam pertemuan di Ruang Oval, Gedung Putih.

"Kita butuh fakta. Jelas ada beberapa orang di luar sana yang ingin membahayakan presiden. Tapi kita memiliki kewajiban untuk menjalankan fungsi pengawasan terlepas dari partai mana yang menguasai Gedung Putih," tegas Paul Ryan.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads