Kapal feri sepanjang 145 meter ini karam saat berlayar menuju Pulau Jeju pada 16 April 2014. Sedikitnya 9 korban masih hilang dari total 304 orang yang dinyatakan tewas. Sebagian besar korban tewas merupakan remaja yang sedang ikut studi tour ke Pulau Jeju, dari Incheon.
Hasil penyelidikan menyatakan kapal feri itu kelebihan muatan dan melaju terlalu cepat saat berbelok. Selama bertahun-tahun, bangkai kapal itu karam di dasar lautan dan akhirnya baru diangkat ke permukaan pada Maret lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Bangkai Kapal Sewol Diangkat, Ditemukan Tulang Hewan di Dalamnya
Pernyataan ini merupakan konfirmasi pertama yang disampaikan otoritas Korsel setelah mengangkat bangkai kapal seberat 6.800 ton itu dari dasar lautan. Sebelumnya terjadi temuan tulang yang sempat dikira berasal dari korban hilang, namun kemudian terungkap sebagai tulang binatang.
Para petugas hingga kini terus membersihkan dan menyisir lumpur serta puing yang memenuhi bagian lambung kapal untuk mencari tulang atau kerangka korban. Sedangkan para penyelam menyisir dasar laut yang sebelumnya menjadi lokasi 'persemayaman' kapal Sewol.
Kementerian Maritim Korsel menyatakan, pemeriksaan DNA selesai lebih cepat karena tulang yang ditemukan masih dalam 'kondisi bagus'. Kementeri menyatakan, Dinas Forensik Nasional masih melakukan pemeriksaan DNA terhadap sejumlah temuan tulang lainnya yang diduga berasal dari korban yang masih hilang.
(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini