Dilaporkan kantor berita Anadolu seperti dilansir Reuters, Selasa (16/5/2017), perintah penangkapan dikeluarkan untuk 60 pegawai Kementerian Energi dan untuk 25 pegawai Kementerian Pendidikan. Dari jumlah itu, sebanyak 40 orang telah ditahan.
Kebanyakan mereka yang ditahan telah dipecat dari jabatannya di kementerian masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejauh ini 50 ribu orang telah ditangkap secara resmi, dalam operasi menargetkan pendukung Gulen. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan terus mengupayakan ekstradisi Gulen yang tinggal di Pennsylvania, AS. Pada Selasa (16/5) waktu setempat, Erdogan akan bertemu Presiden AS Donald Trump di Washington DC.
Selain ditahan, sekitar 150 ribu orang yang kebanyakan pegawai negeri, petugas keamanan dan akademisi dicopot dari jabatannya karena dianggap terlibat percobaan kudeta atau terkait Gulen.
Penahanan dan pemecatan massal di Turki awalnya didukung banyak warga. Otoritas Turki menyebut langkah penahanan itu dibenarkan merujuk pada situasi genting usai percobaan kudeta digagalkan pada Juli 2016. Para tentara Turki yang membelot mengerahkan pesawat tempur untuk mengebom gedung parlemen Turki dan menggunakan tank untuk menewaskan 240 orang.
Namun semakin hari, kritikan atas penahanan massal terus meluas. Kerabat orang-orang yang ditahan atau dipecat dari pekerjaaan menyangkal keterlibatannya dengan percobaan kudeta.
(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini