Disampaikan Syrian Observatory for Human Rights, seperti dilansir AFP, Selasa (16/5/2017), serangan udara koalisi AS itu mengenai kota Albu Kamal pada Senin (15/5) pagi waktu setempat.
"Mereka mengenai area permukiman pada pukul 03.00 waktu setempat saat orang-orang masih tertidur, sehingga memicu banyak korban jiwa," ujar Direktur Observatory, Rami Abdel Rahman.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rami menambahkan, ISIS sengaja menggunakan beberapa apartemen yang ada di kawasan tersebut, sebagai markas lokal mereka.
Serangan ini dilakukan setelah serangan lain dilancarkan di wilayah Raqqa bagian timur, pada Minggu (14/5) waktu setempat. Serangan yang juga didalangi koalisi AS itu menewaskan 12 wanita.
ISIS telah kehilangan sejumlah besar wilayah yang dikuasainya di Suriah. Raqqa merupakan salah satu kota strategis yang masih dikuasai ISIS.
Aliansi Kurdi dan pasukan Arab yang disebut Pasukan Demokratik Suriah, yang didukung AS, terus bertempur melawan ISIS di Raqqa. Pertempuran ini dibantu koalisi AS melalui serangan udara.
Sejak operasi melawan ISIS diluncurkan tahun 2014 lalu, militer AS mengakui sedikitnya 352 warga sipil 'secara tidak sengaja' tewas dalam serangan udara mereka baik di Suriah maupun Irak. Kelompok HAM setempat menyebut jumlah warga sipil yang tewas jauh lebih besar.
(nvc/try)











































