"Kami tahu bahwa ada risiko selama kampanye Pilpres karena ini terjadi di manapun. Tak akan ada yang dibiarkan terjadi tanpa sebuah respons," kata Hollande selama kunjungan di institut kebudayaan di Paris, sebagaimana dilansir AFP, Minggu (7/5/2017).
"Bila ada gangguan atau tindakan, maka akan ada prosedur yang akna dimulai... Kita serahkan pada proses investigasi," kata Hollande.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokumen-dokumen itu menyebar melalui media sosial sebelum tengah malam pada Jumat. Tim Macron menyebut itu sebagai, "Destabilisasi demokrasi sebagaimana yang terlihat selama Pilpres AS."
Hollande menambahkan, "Sejak kami belajar bahwa ada operasi semacam ini, ada pihak yang terancam, kami menjadi sangat waspada." Dia mengaku tak bisa mengatakan apakah aksi peretasan itu untuk mendestabilisasi Pilpres atau tidak.
"Saya tak bisa mengatakan itu," kata Hollande, berbicara pada Institut Dunia Arab saat menemani Raja Maroko, Mohammed VI.
(dnu/dnu)











































