"Amerika yang besar, koalisi dan Turki bisa saling bergabung dan menjadikan Raqqa sebagai kuburan untuk Daesh (nama Arab ISIS)," ucap Erdogan dalam rapat di Istanbul, seperti dilansir AFP, Sabtu (29/4/2017).
"Mereka (ISIS) akan mencari tempat untuk bersembunyi," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selama ini Turki memandang Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) yang ada di Suriah sebagai kelompok teroris, yang terkait dengan Partai Pekerja Kurdi (PKK) yang dilarang di Turki karena mendalangi pemberontakan mematikan terhadap pemerintah Turki sejak 1984. Namun AS menjadikan YPG sebagai aset penting dalam pertempuran melawan ISIS di Suriah.
Dalam pertemuan dengan Trump nantinya, Erdogan menyatakan dirinya akan menyerahkan sejumlah dokumen kepada Trump, yang isinya membuktikan keterkaitan YPG dengan PKK. PKK sendiri dimasukkan dalam daftar kelompok teror oleh Turki dan AS.
"Kami memberitahu sahabat Amerika agar tidak mengikutsertakan kelompok teror bersama mereka," ucap Erdogan.
Bulan ini, Turki mengumumkan pihaknya telah menyelesaikan operasi 'Euphrates Shield' di Suriah bagian utara yang berlangsung selama enam bulan terakhir. Operasi itu dilakukan terhadap militan dan milisi Kurdi di Suriah.
Otoritas Turki telah menyatakan niat untuk bergabung dengan koalisi pimpinan AS dalam membersihkan Raqqa dari ISIS. Namun ada satu syarat, yakni tanpa keterlibatan milisi Kurdi Suriah dalam koalisi itu.
(nvc/try)











































