"Saya baru saja memimpin rapat kabinet, dengan kami menyepakati pemerintah harus menyerukan Pemilihan Umum untuk digelar pada 8 Juni," terang PM May dalam pernyataan mendadak di luar kantornya Dowing Street, London, seperti dilansir Reuters, Selasa (18/4/2017).
"Dengan keengganan, saya memutuskan negara ini memerlukan pemilu ini, tapi dengan keyakinan kuat saya mengatakan pemilu diperlukan untuk mengamankan kepemimpinan yang kuat dan stabil yang dibutuhkan negara ini saat melewati Brexit dan lainnya," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam polling terbaru, Partai Konservatif Inggris yang menaungi PM May saat ini jauh unggul atas Partai Buruh yang merupakan oposisi utama.
Partai Konservatif terbelah saat referendum Brexit (British Exit) digelar tahun lalu. May ditunjuk menjadi PM Inggris yang baru menggantikan David Cameron yang mengundurkan diri usai referendum Brexit menunjukkan hasil mengejutkan.
Dalam pernyataan terbarunya, momen ini menjadi kesempatan untuk menggelar pemilu saat Uni Eropa menyepakati posisi perundingan. Dia menyatakan, pemerintah Inggris memiliki rencana yang tepat untuk merundingkan Brexit dengan Uni Eropa.
(nvc/try)