Demikian disampaikan Kementerian Dalam Negeri Mesir seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (17/4/2017), sepekan setelah ledakan bom mematikan di dua gereja Koptik di negeri itu.
"Ke-13 unsur teroris itu berasal dari sel-sel yang merencanakan serangan terhadap institusi pemerintah dan Kristen dan kepolisian di empat provinsi di bagian utara, termasuk Alexandria," demikian statemen Kementerian Dalam Negeri Mesir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya pada pekan lalu, serangan bom di dua gereja Koptik di kota Tanta dan Alexandria menewaskan 45 orang. Kelompok radikal ISIS mengklaim serangan bom tersebut. Usai serangan bom tersebut, Presiden Abdel Fattah al-Sisi mengumumkan keadaan darurat negara selama tiga bulan. (ita/ita)