Seperti dilansir AFP, Senin (17/4/2017), Pence terbang dengan helikopter ke Camp Bonifas, pos komando Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dipimpin AS, yang hanya berjarak beberapa ratus meter sebelah selatan DMZ. Dari lokasi itu, Pence akan melanjutkan kunjungan ke desa gencatan senjata Panmunjom yang terletak di kawasan perbatasan paling rawan di Bumi ini.
"Sungguh menjadi kerendahan hati bagi saya untuk ada di sini," tutur Pence saat berada di dekat DMZ.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Korsel Sebut Korut Gagal Lakukan Tes Peluncuran Rudal
"Ayah saya mengabdi saat Perang Korea dengan militer AS dan dalam perjalanan ke sini, kita melihat beberapa wilayah yang diperjuangkan ayah saya bersama pasukan Korea untuk memperjuangkan kebebasan Anda," imbuhnya.
"Kita berterima kasih kepada seluruh pihak yang setiap hari berdiri di celah kebebasan di sini, di DMZ," tegasnya.
Pence yang dikawal petugas keamanan dalam jumlah besar ini akan mendatangi Panmunjom, yang menjadi lokasi bagi tentara Korsel dan Korut berdiri saling berhadapan dan selalu siaga di perbatasan, hanya dalam jarak beberapa meter saja.
Baca juga: Korut Diyakini Pamerkan Rudal ICBM Jenis Baru Saat Parade Militer
Kunjungan Pence digelar beberapa jam setelah Korut gagal melakukan uji coba rudal pada Minggu (16/4) waktu setempat. Rudal Korut meledak beberapa detik setelah diluncurkan. Berbicara di hadapan 28.500 tentara AS yang ditugaskan di Korsel, Pence mengecam uji coba rudal Korut itu sebagai 'provokasi'.
"Biar saya pastikan kepada Anda bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Trump, penyelesaian kita tidak akan pernah lebih kuat, komitmen kita pada aliansi bersejarah ini dengan rakyat Korea Selatan yang berani, tidak akan pernah lebih kuat dan dengan bantuan Anda serta bantuan Tuhan, kebebasan akan menang di semenanjung ini," tegasnya.
Usai mengunjungi DMZ, Pence dijadwalkan akan melakukan pembicaraan langsung dengan Pelaksana Tugas Presiden Korsel, Hwang Kyo-Ahn di Seoul, Korsel.
(nvc/ita)