Rusia Serukan Semua Pihak Menahan Diri Terkait Isu Nuklir Korut

Rusia Serukan Semua Pihak Menahan Diri Terkait Isu Nuklir Korut

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 15 Apr 2017 10:30 WIB
Ilustrasi
Moskow - Otoritas Rusia menyerukan semua pihak menahan diri di tengah ketegangan situasi di Semenanjung Korea. Rusia memperingatkan agar tidak ada langkah provokatif setelah Amerika Serikat (AS) menyatakan terbuka untuk opsi militer terhadap Korea Utara (Korut).

"Moskow mengamati dengan kekhawatiran besar meluasnya ketegangan di Semenanjung Korea," ujar juru bicara Kremlin atau Istana Kepresidenan Rusia, Dmitry Peskov, kepada wartawan setempat seperti dilansir AFP, Sabtu (15/4/2017).

"Kami menyerukan kepada seluruh negara untuk menahan diri dan memperingatkan mereka untuk tidak melakukan langkah yang bersifat provokatif," imbuhnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Rusia Khawatir AS Akan Serang Korut

Spekulasi menguat bahwa Korut tengah bersiap menggelar uji coba nuklir terbaru pada Sabtu (15/4) waktu setempat, tepat saat negara komunis itu memperingati hari kelahiran Kim Il-Sung, pendiri Korut. Kim Il-Sung merupakan kakek dari pemimpin Korut saat ini, Kim Jong-Un.

Menanggapi spekulasi itu, Presiden AS Donald Trump menyatakan persoalan Korut 'akan diatasi'. Trump mengancam akan mengambil langkah sepihak jika China, satu-satunya sekutu Korut, gagal menghentikan ambisi nuklir negara komunis itu.

Tidak hanya itu, Trump bahkan telah memerintahkan pengerahan kapal induk bertenaga nuklir yang juga memiliki pasukan serbu, ke perairan dekat Semenanjung Korea. Langkah itu semakin menguatkan dugaan bahwa AS serius untuk melakukan aksi militer terhadap Korut.



Baca juga: Militer Korut Tegaskan Akan Balas Provokasi AS Tanpa Ampun

Utusan Rusia untuk Korut, Alexander Matsegora pada Jumat (14/4) waktu setempat menyatakan, uji coba rudal Korut memang ada kemungkinan digelar dalam waktu dekat. Matsegora mengaku khawatir jika Trump akan mengambil keputusan penting tanpa berkonsultasi pada pakar Korut terlebih dahulu.

"Jika Trump ingin mendengarkan seorang pakar Korea asal Rusia dengan pengalaman 40 tahun, saya akan menyarankan kepadanya untuk tidak melakukannya (aksi militer)," tegas Matsegora kepada RIA-Novosti.

"Sekarang, kita semua harus berhenti di tepi jurang dan tidak mengambil langkah teramat penting ini," tandasnya.

(nvc/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads