Seperti dilansir Reuters, Senin (10/4/2017), pria bernama Joseph A Jakubowski (32) ini tengah dicari polisi karena masuk tanpa izin ke sebuah toko senjata bernama Armageddon Supplies di kota Janesville, yang berjarak 113 kilometer dari kota Milwaukee, Wisconsin.
Jakubowski dicurigai mendobrak masuk ke dalam toko senjata itu pada Selasa (4/4) lalu, saat beberapa pistol tangan dan senapan hilang dicuri. Pada Selasa (4/4) malam waktu setempat, polisi setempat menemukan truk milik Jakubowski yang hangus dilalap api. Kepolisian setempat meyakini Jakubowski sendiri yang membakar truknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyidik yang menganalisis manifesto itu mengkhawatirkan 'pandangan anti-religius' di dalamnya. Manifesto itu juga dikirimkan Jakubowski kepada Trump video yang diposting ke media sosial.
Sebagai langkah pencegahan, otoritas penegak hukum di Wisconsin meningkatkan patroli keamanan di gereja-gereja setempat dan tempat ibadah lainnya. Namun sejauh ini belum ada laporan gangguan yang muncul.
Dilaporkan setidaknya satu gereja di Wisconsin tutup sementara akibat situasi ini. Gereja Bethlehem Lutheran di Sun Prairie, yang berjarak 80 kilometer dari kota Janesville, membatalkan salah satu kebaktiannya setelah seorang pria yang diyakini menyerupai Jakubowski mengunjungi gereja itu pada Kamis (6/4) waktu setempat. Penyidik setempat belum memastikan pria mencurigakan itu memang Jakubowski.
Jakubowski yang pernah dipenjara karena berusaha merebut senjata milik polisi ini, diyakini terganggu dengan kondisi politik saat ini. Seseorang yang mengenal Jakubowski mengungkapkan rencana pria itu untuk mencuri senjata dan melancarkan serangan, mungkin di sekolah setempat.
Sekitar 150 personel penegak hukum AS, termasuk agen Biro Investigasi Federal (FBI), dikerahkan untuk mencari keberadaan Jakubowski. Tidak diketahui pasti apakah Jakubowski masih ada di Wisconsin atau sudah pergi ke wilayah lain. FBI menawarkan imbalan US$ 10 ribu (Rp 133 juta) untuk setiap informasi yang berujung penangkapan Jakubowski.
(nvc/ita)