Dilansir Reuters, Selasa (4/4/2017), pihak keamanan setempat menutup semua stasiun di kota St Petersburg untuk mengambil langkah-langkah keamanan tambahan atas adanya kejadian kemarin. Tidak dijelaskan hingga kapan stasiun-stasiun di kota itu akan ditutup.
Sementara, pihak Rusia sendiri telah bersiaga untuk menghadapi pemberontak asal negara itu yang baru pulang dari Suriah. Rusia menyebut para pemberontak itu sudah berjuang bersama ISIS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perdana Menteri Rusia Dimtry Medvedev menyebut ledakan bom di St Petersburg merupakan serangan teror.
"Semua korban serangan teroris di kereta metro St Petersburg akan diberi bantuan," ujar Dimtry di akun Facebooknya, @Dmitry.Medvedev. (bis/dnu)