Seperti dilansir Reuters, Jumat (31/3/2017), beberapa warga memanfaatkan kapal untuk menyeberang jalanan yang digenangi banjir. Sirene banjir berbunyi lantang sebelum fajar menyingsing pada Jumat (31/3) waktu setempat di kawasan Lismore, New South Wales (NSW), saat Sungai Wilsons meluap.
![]() |
Pada Jumat (31/3) siang hari, wilayah pusat kota dengan 25 ribu penduduk itu telah terendam banjir. Bahkan di beberapa lokasi, ketinggian air banjir mencapai atap-atap rumah warga. Mobil, keranjang sampah dan puing-puing tersapu ke jalanan yang dilanda banjir. Warga setempat dan para peternak mengevakuasi hewan ternak mereka ke dataran yang lebih tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Topan Debbie yang meluluhlantakkan negara bagian Queensland pada Selasa (28/3) waktu setempat, meninggalkan kehancuran di kawasan wisata, memutus aliran listrik dan memaksa penutupan tambang batubara setempat. Topan itu menyisakan hujan yang sangat lebat hingga memicu banjir.
Baca juga: Jelang Banjir Besar, Australia Perintahkan Evakuasi Ribuan Warga
Sejauh ini tidak ada laporan korban tewas akibat topan Debbie. Namun dikhawatirkan korban tewas akan muncul setelah para pekerja darurat melakukan lebih dari 100 penyelamatan sepanjang malam. Angin kencang dan gelombang besar menerjang kawasan pantai dekat Tanjung Byron.
"Saya menduga, mungkin ada orang-orang yang tewas semalaman sebagai dampak dari kondisi itu," Wakil Komisioner Layanan Darurat Negara Bagian NSW, Mark Morrow, kepada ABC.
![]() |
Sebelumnya, otoritas setempat telah memerintahkan nyaris 20 ribu orang untuk mengungsi ke dataran lebih tinggi di sepanjang wilayah Queensland bagian selatan dan juga NSW. Ribuan sekolah setempat juga ditutup untuk mengantisipasi banjir ini.
Sementara di kota Murwillumbah yang berpenduduk 8 ribu jiwa, dilaporkan Sungai Tweed meluap dan mencapai ketinggian lebih tinggi dari rekor sebelumnya. "Ini ketinggian air sungai tertinggi yang pernah saya lihat, toko-toko tutup dan kebanyakan tempat tutup saat siang hari, kemarin (30/3) dan semua orang pulang ke rumah selagi bisa," tutur Natasha Bolden dari Klub Golf Murwillumbah kepada Reuters.
(nvc/ita)