5 Warga Malaysia Diselamatkan dari Abu Sayyaf, Najib Puji Duterte

5 Warga Malaysia Diselamatkan dari Abu Sayyaf, Najib Puji Duterte

Rita Uli Hutapea - detikNews
Kamis, 30 Mar 2017 12:59 WIB
PM Najib (Foto: REUTERS/Olivia Harris)
Kuala Lumpur - Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Tun Razak memuji dan menyampaikan terima kasih kepada Presiden Filipina Rodrigo Duterte atas bantuannya dalam menyelamatkan lima warga Malaysia yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf.

"Dia secara pribadi melakukan upaya-upaya untuk menyelamatkan para sandera dan dia bertekad untuk menyelesaikannya pada ulang tahun dia yang ke-72," kata Najib seperti dilansir media Malaysia, The Star, Kamis (30/3/2017).

Dikatakan Najib, dirinya akan menelepon Duterte untuk menyampaikan langsung ucapan terima kasihnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya Najib telah bertemu dengan Fandy Bakran (27), Mohd Jumadil Rahim (23) dan Mohd Ridzuan Ismail (33) yang disandera para militan Abu Sayyaf delapan bulan lalu. Mereka diselamatkan pada Minggu (26/3) malam saat operasi militer Filipina terhadap Abu Sayyaf yang masih terus berlangsung hingga saat ini. Dua rekan mereka, Tayudin Anjut (43) dan Abdul Rahim Sumas (62) telah lebih dulu diselamatkan pasukan Filipina dua hari sebelumnya.

Kelima warga Malaysia itu merupakan awak kapal Serudong 3 yang diculik Abu Sayyaf di perairan Dent Haven di Lahad Datu pada Juli 2016 lalu. Dengan penyelamatan kelima orang tersebut, berarti tidak ada lagi warga Malaysia yang disandera Abu Sayyaf.

Abu Sayyaf memiliki reputasi sebagai salah satu kelompok militan paling brutal di dunia. Kelompok ini meminta uang tebusan untuk setiap sanderanya, dengan batas waktu tertentu. Jika uang tebusan tidak dipenuhi hingga batas waktu, Abu Sayyaf akan memenggal para sanderanya.

Dalam 8 bulan terakhir, seorang sandera asal Jerman dan dua sandera asal Kanada telah dipenggal Abu Sayyaf. Hingga kini, Abu Sayyaf diyakini masih menyandera sejumlah warga Filipina dan warga asing, seperti warga Indonesia, warga Jepang dan dan warga Belanda.

Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana menyebut penculikan oleh Abu Sayyaf mempermalukan Filipina. Otoritas Filipina khawatir karena Abu Sayyaf diyakini berkomunikasi dengan kelompok militan di Timur Tengah, dengan tujuan mendirikan cabang kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di kawasan Asia Tenggara.



(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads