Dalam operasi yang diberi nama "Perisai Efrat" tersebut, Turki mengerahkan pasukan, tank-tank dan pesawat tempur untuk mendukung para pemberontak Free Syrian Army (FSA), mengusir para militan ISIS dari perbatasannya dan menghentikan gerak maju para milisi Kursi.
"Operasi Perisai Efrat telah berhasil dan selesai. Setiap operasi setelah operasi ini akan memiliki nama berbeda," ujar Perdana Menteri Turki Binali Yildirim dalam wawancara dengan media NTV seperti dilansir kantor berita Reuters, Kamis (30/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun pasukan Turki saat ini masih ditempatkan di sepanjang perbatasan dengan Suriah. Tidak disebutkan berapa jumlah pasukan Turki yang dilibatkan dalam operasi di Suriah.
Salah satu tujuan operasi adalah mencegah para milisi Kurdi, YPG menyeberangi Efrat menuju ke barat dan menghubungkan tiga wilayah mayoritas Kurdi yang dikuasainya di Suriah utara. Pemerintah Turki selama ini menganggap YPG sebagai perluasan kelompok militan Kurdi, PKK, yang telah melancarkan pemberontakan di Turki sejak tahun 1984 dan dinyatakan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa. (ita/ita)











































