China Selesaikan Hanggar dan Radar Canggih di Laut China Selatan

China Selesaikan Hanggar dan Radar Canggih di Laut China Selatan

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 29 Mar 2017 16:34 WIB
Citra satelit menunjukkan hanggar pesawat dan radar canggih telah terpasang di pulau buatan China di Laut China Selatan (CSIC Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe)
Beijing - Puluhan hanggar pesawat dan radar canggih terpantau telah dipasang di sejumlah pulau buatan China yang ada di perairan Laut China Selatan, yang menjadi sengketa. Hanggar dan radar canggih itu dilaporkan nyaris selesai dan segera dioperasikan.

Dalam citra satelit terbaru yang dirilis Asia Maritime Transparency Initiative (AMTI), seperti dilansir CNN, Rabu (29/3/2017), terlihat infrastruktur pertahanan yang nyaris komplit itu telah berdiri di tiga pulau buatan China yang berukuran paling besar, yakni Fiery Cross, Mischief dan Subi Reef. Masing-masing pulau buatan memiliki hanggar pesawat yang mampu menampung 24 pesawat militer dan beberapa hanggar berukuran lebih besar untuk pesawat militer jenis pengebom atau pesawat pengintai.

AMTI menyebut, empat hanggar berukuran besar telah selesai dibangun di Subi Reef. Demikian juga dengan empat hanggar di Fiery Cross. Sedangkan hanggar untuk menampung lima pesawat ukuran besar seperti pengebom, masih dalam tahap akhir pembangunan di Mischief Reef.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dituturkan para pakar kepada CNN, bahwa fasilitas baru ini akan semakin menancapkan dominasi militer China di perairan yang menjadi sengketa. Fasilitas baru ini juga dianggap bisa membantu China dalam mendirikan Zona Identifikasi Pertahanan Udara yang kontroversial di Laut China Selatan.

Foto satelit Fiery Cross Reef tanggal 9 Maret menunjukkan hanggar dan radar canggih China telah terpasangFoto satelit Fiery Cross Reef tanggal 9 Maret menunjukkan hanggar dan radar canggih China telah terpasang Foto: CSIC Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe

Fasilitas-fasilitas baru ini diperkirakan akan selesai dibangun pada awal tahun 2017. Namun pernyataan selanjutnya adalah: Apa yang akan dilakukan China selanjutnya? "Maksud saya, Anda tidak membangun fasilitas seperti itu dan kemudian tidak menggunakannya," sebut Ian Storey, peneliti senior dari Institute of Southeast Asian Studies Yusof Ishak Institute kepada CNN.

Secara terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengaku tidak mengetahui secara rinci soal laporan itu. Namun dia menegaskan, Spratlys Island merupakan bagian wilayah China. Spratlys Island merupakan gugusan karang di Laut China Selatan yang dibangun menjadi pulau buatan.

"Apakah kami memutuskan untuk mengerahkan perlengkapan militer atau tidak, itu masuk dalam ruang lingkup kedaulatan kami. Itu menjadi hak pertahanan diri dan pemeliharaan seperti diakui hukum internasional," tegas Hua.

Fiery Cross, Mischief dan Subi Reef merupakan tiga pulau terbesar dari total tujuh pulau buatan China. China mengklaim sebagian besar wilayah Laut China Selatan sebagai wilayahnya, padahal beberapa perairan itu terletak di dalam zona perairan negara-negara Asia Tenggara seperti Filipina dan Vietnam.

Foto satelit Subi Reef tanggal 14 Maret menunjukkan hanggar dan radar canggih China telah terpasangFoto satelit Subi Reef tanggal 14 Maret menunjukkan hanggar dan radar canggih China telah terpasang Foto: CSIS Asia Maritime Transparency Initiative/Digital Globe

Selain hanggar, radar berbentuk kubah juga telah dipasang di masing-masing pulau buatan China itu. AMTI juga menyebut, ketiga pulau buatan terbesar itu memiliki tempat penampungan untuk peluncur rudal portabel.

Di sisi lain, meskipun infrastruktur itu nyaris selesai, China belum mengerahkan pesawat tempur ke pulau-pulau itu. Disebutkan Storey dan juga Carl Thayer selaku analis keamanan regional serta profesor emeritus pada University of New South Wales, langkah China selanjutnya adalah secara perlahan mengerahkan pesawat militer ke pulau-pulau buatan itu untuk memancing reaksi kawasan juga Amerika Serikat.

(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads