Pelaku Teror London Dikenal Sebagai Mualaf yang Sangat Religius

Pelaku Teror London Dikenal Sebagai Mualaf yang Sangat Religius

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 24 Mar 2017 12:01 WIB
Tim forensik memeriksa lokasi serangan teror di London (REUTERS/Eddie Keogh)
London - Khalid Masood, pelaku serangan teror di London, Inggris dikenal sangat religius oleh orang-orang yang mengenalnya. Masood diketahui menjadi mualaf saat mendekam di penjara karena salah satu pelanggaran hukum yang dilakukannya.

Kepolisian Inggris, seperti dilansir AFP, Jumat (24/3/2017), memastikan Masood yang berusia 52 tahun ini merupakan warga negara Inggris. Masood diketahui lahir pada 25 Desember 1964 di Kent, Inggris bagian tenggara. Namun dia tumbuh besar di kota Rye, pantai selatan Inggris.

Kepolisian menyatakan Masood pernah dinyatakan bersalah atas serangkaian pelanggaran hukum, namun tidak pernah terjerat kasus terorisme. Polisi menyebut Masood memiliki banyak nama alias. Antara tahun 1983-2003, Masood terlibat serangkaian tindak pidana, mulai dari penyerangan, melukai orang lain, kepemilikan senjata dan pelanggaran ketertiban publik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Pelaku Teror London Menginap di Hotel Murah Sebelum Beraksi

Dilaporkan media Australia news.com.au, Masood lahir dengan nama lain, yakni Adrian Elms. Selama terjeret kasus pidana, Masood tidak selalu diidentifikasi sebagai seorang muslim. Media-media Inggris melaporkan, Masood menjadi mualaf saat mendekam di penjara karena salah satu tindak pidana yang dilakukannya. Dia disebut didoktrinasi oleh rekan satu sel dalam penjara. Belum ada keterangan resmi dari otoritas Inggris terkait informasi ini.

Secara terpisah, salah satu sumber menuturkan kepada media lokal Inggris, Sky News, Masood merupakan pria yang 'sangat religius, berbicara dengan sopan'. "Anda tidak bisa pergi ke rumahnya di Birmingham pada hari Jumat, karena dia pasti akan salat ke masjid," sebut sumber ini.

Sumber ini mengaku mengenal Masood dalam kapasitas profesional, namun tidak disebut lebih lanjut pekerjaan Masood maupun pekerjaan sumber ini.

Baca juga: Terluka Akibat Teror di London, Kakek 75 Tahun Akhirnya Meninggal

Sebuah perusahaan rental mobil di Birmingham menyatakan, Masood menyewa mobil yang digunakannya dalam serangan teror di Jembatan Westminster pada Rabu (22/3) sore waktu setempat. Dilaporkan BBC, Masood mengaku dirinya seorang guru kepada perusahaan rental itu. Namun juru bicara Kementerian Pendidikan Inggris menuturkan kepada AFP bahwa Masood bukanlah seorang guru dan dia tidak pernah mengajar di sekolah negeri manapun di wilayah Inggris.

Masood akhirnya tewas ditembak polisi usai menusuk mati seorang polisi Inggris di luar gerbang Gedung Parlemen. Sebelum itu, Masood menabrakkan mobilnya ke para pejalan kaki di Jembatan Westminster, hingga menewaskan tiga orang dan melukai puluhan orang lainnya.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads