Seorang pastor yang menerima pengakuan dosa yang baik harus cerdas, terutama saat dia harus berhadapan dengan 'gangguan spiritual yang nyata' kata paus berusia 80 tahun itu ke para pastor saat seminar pelatihan seni mendengarkan umat beriman menebus dosa mereka di Vatikan, Jumat (17/3).
Dilansir dari AFP, Minggu (18/3/2017), Paus mengatakan gangguan itu bisa saja memiliki akar dalam setiap situasi termasuk salah satunya gangguan supernatural.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu bukan pertama kali Paus Fransiskus menyinggung tentang kegiatan eksorsisme terhadap iblis. Setan dikarakterisasi sebagai kehadiran fisik di dunia. Paus secara umum lebih sering menggunakan istilah 'setan (demon)' ketimbang para pendahulunya yang sering menggunakan istilah 'iblis (devil)'.
Paus Fransiskus mendeskripsikan jihadis yang menusuk seorang pastor Prancis hingga tewas dengan kejam merupakan perilaku satanis. Perilaku pastor yang melakukan kekerasan seksual pada anak juga termasuk perbuatan pengikut setan.
Universitas Vatikan juga sering mengadakan pelatihan untuk calon eksorsis, meski tidak disukai beberapa intelektual Gereja.
Pada Jumat (17/3) Fransiskus juga memimpin perayaan penitensi di Santo Petrus, di mana sebelumnya dia melakukan pengakuan dosa sebelum mendengarkan pengakuan dari beberapa jemaat. (ams/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini