"Sejak 11 Maret 2017 telah terjadi ketegangan diplomatik antara Turki dan Belanda. Tetap waspada di seluruh wilayah Turki dan hindari tempat-tempat ramai dan pertemuan-pertemuan," demikian disampaikan Kementerian Luar Negeri Belanda dalam peringatannya seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (13/3/2017).
Kementerian menyatakan, ada risiko keselamatan saat bepergian di Turki. Kementerian pun menambahkan, warga Belanda bisa melapor terlebih dahulu ke kementerian tersebut sebelum bepergian ke Turki.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hubungan diplomatik antara Turki dengan Belanda memanas, setelah insiden pengusiran dan penolakan dua menteri Turki yang hendak menghadiri acara kampanye pro-Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Rotterdam. Kampanye itu bertujuan meraup dukungan warga Turki di Belanda untuk referendum 16 April mendatang, saat warga Turki memvoting untuk amandemen Konstitusi yang akan memperkuat kekuasaan presiden Turki.
Untuk memprotes pengusiran tersebut, unjuk rasa digelar warga Turki di Rotterdam pada Minggu (12/3) waktu setempat. Aksi demo tersebut berujung bentrokan. Polisi Belanda harus menggunakan anjing dan meriam air untuk membubarkan ratusan demonstran.
(ita/ita)