Dilansir dari AFP, Senin (6/3/2017), penyerangan tersebut terjadi pada Minggu (5/3) waktu setempat. Seorang perwira militer mengungkapkan hingga saat ini belum ada kelompok tertentu yang mengkalim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
"Kami telah kehilangan setidaknya 11 orang. Salah satu markas kami diserang pada Minggu pagi oleh para teroris, di perbatasan dengan Burkina Faso," ujar sumber militer Mali kepada AFP.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut warga sekitar lokasi penyerangan, pelaku menyerang dengan melakukan penjarahan dan pengrusakan terhadap alat-alat militer. Pihak militer sendiri telah mengirim tim ke lokasi untuk melakukan penanganan.
Mali sisi utara memang jatuh di bawah kendali pemberontak yang dipimpin oleh Tuareg dan sebuah kelompok jihad yang terkait Al Qaeda 2012. Sebagian besar pemberontak ini telah digulingkan oleh operasi militer Prancis pada Januari 2013 lalu.
Sementara itu, tiga kelompok jihad yang aktif di wilayah Sahel telah mengumumkan bahwa mereka akan bergabung untuk membentuk satu organisasi. Hal tersebut menimbulkan kekhawatiran akan serangan dan koordinasi yang semakin baik dari para pemberontak di Mali. (rna/rna)