"Pernyataan yang bertentangan (dengan Malaysia, red) adalah sangat menghina Malaysia, sebagaimana pernyataan bahwa Malaysia menjalin kolusi dengan pemerintah luar negeri lainnya," kata Anifah dalam keterangan persnya, sebagaimana diunggah lewat akun Twitter resmi Kementerian Luar Negeri Malaysia, @MalaysiaMFA, diakses detikcom, Selasa (21/2/2017).
(Baca juga: Pembunuhan Jong Nam, Korut Tuduh Malaysia Berkolusi dengan Korsel)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tuduhan-tuduhan itu adalah delusi (khayal, red), bohong, dan setengah benar, adalah dasar dari kesimpulan Duta Besar yang menyatakan 'bisa jadi ada tangan orang lain di balik investigasi', dan 'investigasi polisi Malaysia tidak mengklarifikasi penyebab kematian dan mencari terduga pelaku, namun untuk tujuan politis'," kata Anifah.
(Baca juga: Tuduh Malaysia Sekongkol Soal Kim Jong-Nam, Dubes Korut Dipanggil)
Saat Anifah menemui Kang Chol, Deputi Sekretaris Jenderal untuk Hubungan Bilateral telah menegaskan bahwa investigasi polisi telah dilakukan secara imparsial tanpa rasa takut. Investigasi juga dilakukan seturut hukum Malaysia.
"Di setiap bangsa yang berbudaya, ada norma untuk setiap kasus sebagaimana seperti yang diinvestigasi secara komprehensif ini. Ini menjadi tanggung jawab pemerintah. Publik juga punya hak untuk tahu," kata Anifah.
Semua kedutaan besar juga lazim untuk bekerjasama dengan pemerintahan negara tuan rumah. Tujuannya untuk meyakinkan bahwa investigasi berjalan baik. "Dan bukan untuk meragukan kredibiltas investigasi," tandas Anifah dalam keterangan tertanggal 20 Februari 2017 ini. (dnu/dnu)