Malaysia: Terlalu Dini Menyimpulkan Agen Asing Bunuh Kim Jong-Nam

Malaysia: Terlalu Dini Menyimpulkan Agen Asing Bunuh Kim Jong-Nam

Rita Uli Hutapea - detikNews
Jumat, 17 Feb 2017 18:15 WIB
Foto: Ilustrasi: Mindra Purnomo
Kuala Lumpur - Agen mata-mata asing diduga terlibat dalam pembunuhan Kim Jong-Nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-Un. Namun kepolisian Malaysia menyatakan, masih terlalu dini untuk menyimpulkan agen-agen khusus asing telah membunuh Kim Jong-Nam.

Hal tersebut disampaikan pejabat kepolisian Malaysia, Datuk Seri Mohamad Fuzi Harun yang menjabat Direktur Cabang Khusus Bukit Aman, seperti dilansir kantor berita Malaysia, Bernama, Jumat (17/2/2017).

Dikatakan Mohamad Fuzi, penyelidikan masih berlangsung dan kasus tersebut rumit. Namun dia menolak berkomentar lebih jauh mengenai penangkapan dua wanita berpaspor asing dan seorang pria Malaysia terkait pembunuhan tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu wanita yang ditangkap diketahui memegang paspor Indonesia dengan nama Siti Aisyah asal Serang dengan tanggal kelahiran 11 Februari 1992. Dia ditangkap di sebuah hotel di Kuala Lumpur, Malaysia pada Kamis (16/2) dini hari waktu setempat.



Sebelumnya pada Rabu (15/2) pagi waktu setempat, seorang wanita juga ditangkap di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) saat akan terbang menuju Vietnam. Wanita itu kedapatan membawa paspor Vietnam dengan nama Doan Thi Huong yang lahir di Nam Dinh, Vietnam pada Mei 1988. Tidak diketahui pasti keaslian dokumen itu.

Kepolisian Malaysia juga telah menangkap seorang pria Malaysia yang disebut sebagai kekasih Siti Aisyah. Saat ini kepolisian Malaysia masih memburu empat pria terkait pembunuhan Kim Jong-Nam.

Sebelumnya, otoritas Korea Selatan (Korsel) melaporkan bahwa Kim Jong-Nam dibunuh oleh dua wanita agen mata-mata Korut yang menyergapnya dari belakang dan meracuninya di Bandara Internasional Kuala Lumpur pada Senin, 13 Februari lalu.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads