Seperti dilansir AFP, Senin (6/2/2017), aksi pro-Trump yang digelar di tengah cuaca dingin di Manhattan, New York pada Minggu (5/2) waktu setempat ini, merupakan aksi pertama di kota asal Trump sejak dia menjabat 20 Januari lalu. Massa pendukung Trump menyerukan kepada warga AS untuk memberikan Trump kesempatan. Mereka terang-terangan mendukung kebijakan imigrasi Trump yang kontroversial.
"Selamat datang ke era Trump!" bunyi salah satu spanduk besar yang dibawa pendukung Trump. Para pendukung Trump mengenakan topi merah bertuliskan 'Membuat Amerika Hebat Kembali' yang menjadi ciri khas saat kampanye.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Sedangkan massa anti-Trump meneriakkan slogan seperti: "Tidak ada larangan, tidak ada tembok, pengungsi disambut di sini."
Posisi keduanya tepat saling berhadapan, tepatnya di luar butik perancang ternama Dolce & Gabbana dan Armani, kawasan Fifth Avenue, dekat Trump Tower. Kedua kubu saling meneriakkan seruan masing-masing secara bersahutan. Personel kepolisian setempat tetap menjaga kedua massa terpisah.
"Dia baru menjabat kurang dari tiga minggu. Dia berhak untuk mendapat kesempatan dan menjalankan pemerintahan dengan cara yang dia inginkan," tutur salah satu pendukung Trump, Cindy Grosz, yang juga salah satu penyelenggara aksi pro-Trump ini.
![]() |
Namun aksi mendukung Trump ini tergolong 'kecil' jika dibandingkan unjuk rasa memprotesnya yang digelar di berbagai kota besar AS sejak pekan lalu. Terlebih hanya 18 persen warga kota New York yang memilih Trump saat pilpres lalu. Sebagian besar lebih memilih rival Trump, capres Partai Demokrat Hillary Clinton yang juga berasal dari New York.
Adela Pisarevsky, seorang pensiunan yang tinggal di Manhattan dan merupakan imigran asal Argentina, menyebut aksi pro-Trump ini bernilai lebih karena digelar di kota yang lebih memilih Hillary.
"Ini penting untuk menunjukkan bahwa kami ingin mengenyahkan mereka yang ilegal dan kami ingin mengenyahkan kaum ilegal asal Timur Tengah, para teroris. Untuk pertama kalinya, kita memiliki presiden yang tepat melakukan hal yang ingin dia lakukan dan bukannya menunggu apakah itu berhasil, mereka mempermalukannya. Mereka ingin dia gagal. Saya sangat takut," ucapnya.
![]() |
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini