Massa Pro dan Anti-Trump Saling Ejek di New York

Massa Pro dan Anti-Trump Saling Ejek di New York

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 06 Feb 2017 13:42 WIB
Pendukung Trump berhadapan dengan demonstran anti-Trump (REUTERS/Andrew Kelly)
New York - Dua aksi yang berbeda digelar di luar gedung Trump Tower, New York, Amerika Serikat. Satu aksi mendukung Presiden Donald Trump dan satu lagi memprotes Trump. Kedua massa berhadapan langsung dan saling melontarkan kata-kata menyerang.

Seperti dilansir AFP, Senin (6/2/2017), aksi pro-Trump yang digelar di tengah cuaca dingin di Manhattan, New York pada Minggu (5/2) waktu setempat ini, merupakan aksi pertama di kota asal Trump sejak dia menjabat 20 Januari lalu. Massa pendukung Trump menyerukan kepada warga AS untuk memberikan Trump kesempatan. Mereka terang-terangan mendukung kebijakan imigrasi Trump yang kontroversial.

"Selamat datang ke era Trump!" bunyi salah satu spanduk besar yang dibawa pendukung Trump. Para pendukung Trump mengenakan topi merah bertuliskan 'Membuat Amerika Hebat Kembali' yang menjadi ciri khas saat kampanye.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendukung Trump meneriaki masa demonstran anti-TrumpPendukung Trump meneriaki masa demonstran anti-Trump Foto: REUTERS/Andrew Kelly

Sedangkan massa anti-Trump meneriakkan slogan seperti: "Tidak ada larangan, tidak ada tembok, pengungsi disambut di sini."

Posisi keduanya tepat saling berhadapan, tepatnya di luar butik perancang ternama Dolce & Gabbana dan Armani, kawasan Fifth Avenue, dekat Trump Tower. Kedua kubu saling meneriakkan seruan masing-masing secara bersahutan. Personel kepolisian setempat tetap menjaga kedua massa terpisah.

"Dia baru menjabat kurang dari tiga minggu. Dia berhak untuk mendapat kesempatan dan menjalankan pemerintahan dengan cara yang dia inginkan," tutur salah satu pendukung Trump, Cindy Grosz, yang juga salah satu penyelenggara aksi pro-Trump ini.

Massa pendukung Trump beraksi di New YorkMassa pendukung Trump beraksi di New York Foto: REUTERS/Andrew Kelly

Namun aksi mendukung Trump ini tergolong 'kecil' jika dibandingkan unjuk rasa memprotesnya yang digelar di berbagai kota besar AS sejak pekan lalu. Terlebih hanya 18 persen warga kota New York yang memilih Trump saat pilpres lalu. Sebagian besar lebih memilih rival Trump, capres Partai Demokrat Hillary Clinton yang juga berasal dari New York.

Adela Pisarevsky, seorang pensiunan yang tinggal di Manhattan dan merupakan imigran asal Argentina, menyebut aksi pro-Trump ini bernilai lebih karena digelar di kota yang lebih memilih Hillary.

"Ini penting untuk menunjukkan bahwa kami ingin mengenyahkan mereka yang ilegal dan kami ingin mengenyahkan kaum ilegal asal Timur Tengah, para teroris. Untuk pertama kalinya, kita memiliki presiden yang tepat melakukan hal yang ingin dia lakukan dan bukannya menunggu apakah itu berhasil, mereka mempermalukannya. Mereka ingin dia gagal. Saya sangat takut," ucapnya.

Massa pendukung Trump beraksi di New YorkMassa pendukung Trump beraksi di New York Foto: REUTERS/Andrew Kelly
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads