"Sejauh ini, 54 orang meninggal dan 52 lainnya luka-luka akibat cuaca buruk di 22 provinsi," ucap seorang juru bicara dari Kementerian Penangggulangan Bencana Alam, Mohammad Omar Mohammadi, seperti dilansir AFP, Minggu (5/2/2017).
Dia juga mengatakan 168 rumah hancur dan 340 ternak mati. Otoritas setempat khawatir jumlah itu bisa bertambah karena tim penyelamat belum dapat menjangkau area-area terparah karena akses yang sulit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim penyelamat seringkali terkendala kurangnya peralatan dan perlengkapan saat akan bertugas dalam bencana semacam longsor dan banjir bandang. Salju yang meleleh saat musim semi terkadang memicu banjir bandang.
Infrastruktur yang buruk di kebanyakan wilayah pinggiran Afghanistan juga turut menghambat tim penyelamat dalam menjangkau area-area terpencil. (dhn/tor)











































