Diduga Rekrut Teroris, Pria Tunisia Ditangkap Polisi Jerman

Diduga Rekrut Teroris, Pria Tunisia Ditangkap Polisi Jerman

Haris Fadhil - detikNews
Kamis, 02 Feb 2017 05:03 WIB
Diduga Rekrut Teroris, Pria Tunisia Ditangkap Polisi Jerman
Foto: Thomas Lohnes/Getty Images.
Berlin - Seorang pencari suaka asal Tunisia ditangkap kepolisian Jerman pada Rabu (1/2) karena dicurigai merencanakan serangan di Jerman. Dia juga diduga ikut dalam serangan mematikan pada turis asing di sebuah museum di Tunisia pada 2015.

Dilansir Reuters pada Kamis (2/1/2017), warga negara Tunisia itu diduga merekrut anggota untuk ISIS di Jerman sejak Agustus 2015. Kejaksaan Frankfurt menganggap pria ini membangun jaringan pendukung dengan tujuan melakukan serangan teroris.

Pria Tunisia itu telah tinggal di Jerman selama satu dekade hingga 2013. Dia sempat kembali ke Tunisia, namun kembali lagi ke Jerman untuk mencari suaka pada bulan Agustus 2015 tepatnya lima bulan setelah terjadi penyerangan di Museum Bardo yang menewaskan 21 turis asing.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tersangka utama adalah warga Tunisia yang diduga kuat bekerja sebagai perekrut untuk organisasi teroris asing yang menyebut dirinya 'Islamic State' dengan tujuan melakukan serangan teroris di Jerman," kata pernyataan itu.

(Baca juga: Polisi Jerman Geledah 54 Rumah, Masjid dan Usaha Bisnis)

Surat kabar Jerman Die Welt mengidentifikasi pria Tunisia itu sebagai Haikel S. Die Welt mengutip penyelidik mengatakan ia telah berhubungan dengan sel Islamic State dan bertanggung jawab untuk operasi eksternal serta telah merencanakan serangan di Eropa.

Jerman berada di pinggir kekerasan bermotif agama setelah serentetan serangan tahun lalu. Terkait bagaimana seorang warga Tunisia yang telah dimata-matai bisa masuk kembali negara dengan tidak terdeteksi dapat meningkatkan keraguan publik tentang kebijakan imigrasi terbuka Kanselir Angela Merkel.

Merkel sendiri mendapat kecaman keras dari lawan sayap kanannya karena membiarkan lebih dari satu juta pencari suaka masuk ke negara itu selama dua tahun terakhir.

Penangkapan ini adalah bagian dari operasi keamanan di mana lebih dari 1.100 polisi Jerman menggerebek 54 rumah, bisnis dan masjid di Frankfurt dan kota-kota lain di negara bagian barat Hesse. (HSF/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads