.webp)
Dua pilot Rusia tewas ketika dua helikopter militer jatuh di wilayah Republik Demokratik Kongo. Selain kedua pilot Rusia, seorang perwira militer asal Kongo juga tewas dalam insiden itu.
Komandan operasional Kongo di provinsi Kivu Utara, Jenderal Leon Mushale mengatakan, kedua helikopter buatan Rusia, MI-24 tersebut jatuh di wilayah pegunungan pada Jumat, 27 Januari waktu setempat dikarenakan cuaca buruk.
"Pasukan menemukan tiga jasad – seorang perwira FARDC (militer Kongo) dan dua pilot Rusia," ujar Mushale dalam konferensi pers di Goma seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (1/2/2017).
Kecelakaan itu terjadi di wilayah timur Kongo yang dilanda konflik. Insiden terjadi saat helikopter-helikopter militer Kongo tersebut tengah melakukan patroli pengintaian terhadap kelompok pemberontak M23, yang sebelumnya menyatakan telah menyandera seorang pilot Rusia lainnya.
Dalam kecelakaan tersebut, dua perwira militer Kongo lainnya dan tiga kru asal Rusia juga terluka. Mereka telah dibawa ke rumah sakit di Goma oleh pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Kelompok M23 merupakan kelompok pemberontak yang sebagian besar etnis Tutsi, yang melancarkan pemberontakan terhadap pemerintah Kongo pada tahun 2012.
(ita/ita)
