Dalam penyelidikan tersebut, sekitar 800 polisi dikerahkan.
"Sebagai bagian dari penyelidikan yang tengah berlangsung terhadap tersangka anggota organisasi teroris IS (nama lain ISIS), operasi terkoordinir yang direncanakan untuk beberapa waktu, melibatkan 800 polisi," demikian disampaikan kejaksaan Graz seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (27/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Juru bicara kejaksaan Graz mengatakan, awalnya delapan pria ditangkap pada Kamis, 26 Januari waktu setempat, termasuk tiga warga Australia, dua warga Bosnia, seorang warga Suriah, seorang warga Bulgaria dan seorang warga Macedonia. Mereka semua berumur antara 21 tahun dan 49 tahun. Empat orang dari mereka ditangkap di Wina dan empat lainnya ditangkap di Graz.
Kemudian tiga pria dan tiga wanita lainnya ditangkap di Graz beberapa saat kemudian. Dua dari tiga wanita tersebut merupakan istri-istri tersangka pria yang ditangkap.
Media-media setempat melaporkan, selain apartemen, polisi juga menggerebek masjid-masjid, kebanyakan di Graz. Operasi ini juga menargetkan orang-orang dari bekas Yugoslavia yang diduga mendirikan jaringan militan di di Austria.
Austria sejauh ini terbebas dari serangan-serangan teroris seperti yang terjadi di negara-negara Eropa lainnya dalam beberapa tahun terakhir. Namun sekitar 300 orang telah pergi atau dicegah saat mencoba meninggalkan Austria untuk bertempur di Suriah. Sekitar 40 orang telah tewas di Suriah, sedangkan sekitar 90 orang telah kembali ke Austria. (ita/ita)











































