"Pengumuman @realDonaldTrump soal tembok (perbatasan) sebelum kunjungan @EPN (Presiden Nieto) adalah penghinaan untuk Meksiko," ucap Margarita Zavala, yang merupakan calon presiden Meksiko dari Partai Aksi Nasional (PAN), via Twitter, seperti dilansir AFP, Kamis (26/1/2017).
"Kunjungan itu harus dipertimbangkan kembali," imbuh Zavala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada hari yang sama saat delegasi Meksiko tiba di AS, Trump menandatangani perintah perencanaan dan pembangunan tembok perbatasan Meksiko. Trump juga menegaskan Meksiko akan mengganti biaya pembangunan tembok perbatasan sepanjang 3.200 kilometer itu.
Baca juga: Trump Teken Keputusan Pembangunan Tembok AS-Meksiko
Pada Selasa (24/1) waktu setempat, Menteri Perekonomian Meksiko Ildefonso Guajardo menyatakan Meksiko akan menarik diri dari perundingan dengan pemerintahan Trump, jika AS bersikeras membuat pemerintah Meksiko membayar pembangunan tembak perbatasan itu.
Belum ada komentar dari kantor Presiden Nieto terkait hal ini. Terakhir kali Presiden Nieto bertemu Trump semasa kampanye pilpres, dia dikritik habis-habisan di dalam negeri. Terlebih karena Presiden Nieto menjamu Trump yang pernah menyebut imigran Meksiko sebagai pemerkosa dan penjahat narkoba.
Kini, Presiden Nieto berada di bawah tekanan karena akan bertemu Trump lagi. Senator Miguel Barbosa dari Partai Revolusi Demokratik (PRD), yang juga oposisi, menyebut Presiden Nieto tak seharusnya berunding saat di bawah tekanan atau membiarkan pemerintahan Trump menentukan hasil perundingan.
Sedangkan Senator Armando Rios Piter yang juga dari PRD menyebut pengumuman pembangunan tembok perbatasan itu sebagai 'aksi keji' yang seharusnya membuat Presiden Nieto membatalkan kunjungan ke AS.
(nvc/fdn)