Jutaan Orang Memprotes Dirinya, Apa Tanggapan Presiden Trump?

Jutaan Orang Memprotes Dirinya, Apa Tanggapan Presiden Trump?

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 23 Jan 2017 12:15 WIB
Aksi Women's March di Washington DC (REUTERS/Bryan Woolston)
Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya berkomentar soal unjuk rasa memprotes dirinya yang digelar di AS juga beberapa negara lainnya. Trump awalnya melontarkan komentar bernada kritikan namun kemudian mengklaim dirinya menghormati hak berunjuk rasa.

"Menyaksikan aksi protes kemarin (20/1), tapi di bawah kesan bahwa kita baru saja menggelar pilpres! Mengapa orang-orang ini tidak memilih (dalam pilpres)? Selebriti yang sakit hati bertindak buruk," kicau Trump via akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump, seperti dilansir AFP, Senin (23/1/2017).

Komentar Trump merujuk pada banyaknya selebriti Hollywood yang ikut serta dalam unjuk rasa besar-besaran berjudul 'Women's March' pada 20 Januari lalu. Mulai dari aktris Scarlett Johansson, Ashley Judd, America Ferrera, penyanyi Alicia Keys, sutradara Michael Moore, ikon pejuang hak wanita Gloria Steinem, hingga diva pop Madonna hadir dalam aksi yang dilaporkan diikuti 2 juta orang itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump tetap menggunakan akun Twitter pribadinya setelah menjabat Presiden AS. Meskipun sebenarnya dia juga bisa memberikan komentar via akun Twitter resmi kepresidenan bernama @POTUS, yang merupakan kependekan dari 'President of the United States'.

Baca juga: Sehari Pasca Pelantikan Presiden AS, Demo Anti-Trump Meluas

Masih mengomentari unjuk rasa memprotes dirinya itu, Trump menuliskan komentar kedua yang bernada lebih resmi dan sopan. Komentar kedua diposting selang satu jam setelah komentar pertamanya.

"Unjuk rasa damai merupakan ciri khas demokrasi kita. Bahkan meski saya tidak selalu setuju, saya mengakui hak rakyat untuk menyampaikan pandangan mereka," kicau Trump.

Tidak ada angka resmi soal jumlah demonstran yang ikut serta dalam 'Women's March' itu. Namun penyelenggara aksi menuturkan kepada AFP bahwa mereka meyakini ada 1 juta orang yang ikut aksi di Washington DC saja, untuk memperjuangkan hak wanita, imigran dan kaum minoritas di bawah kepemimpinan Trump.

Aksi protes ini rencananya hanya digelar di Washington DC, namun praktiknya meluas ke kota-kota besar AS lainnya bahkan hingga ke negara-negara Eropa, Afrika, Asia, juga Australia. Penghitungan media ternama AS, CNN, menyebut sedikitnya ada 1 juta orang yang ikut berunjuk rasa di kota-kota AS. Angka itu tidak termasuk demonstran yang ikut beraksi di berbagai kota di belahan dunia lainnya.

(nvc/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads