Trump yang akan dilantik menjadi Presiden AS ke-45 pada 20 Januari besok, selama ini memiliki hubungan tidak hangat dengan beberapa media AS. Semasa kampanye kepresidenan, Trump melarang sejumlah media untuk meliput dan bahkan terang-terang mengkritik reporter yang tidak disukainya.
Pengusaha real estate asal New York ini lebih banyak menggunakan Twitter sebagai alat komunikasinya dengan publik. Trump tidak menggelar konferensi pers selama 2 bulan sejak memenangi pilpres pada 8 November 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir Reuters, Kamis (19/1/2017), para staf Trump membahas pemindahan aktivitas media briefing dan konferensi pers, yang selama ini digelar di ruang konferensi pers kecil di West Wing Gedung Putih. Rencananya, ruang konferensi pers akan dipindahkan ke Old Executive Office Building, yang bersebelahan dengan Gedung Putih namun masih satu kompleks.
Staf Trump juga mempertimbangkan untuk mengubah susunan tempat duduk di ruang konferensi pers, yang selama ini ditentukan Asosiasi Koresponden Gedung Putih (WHCA). Total ada 49 kursi di ruang konferensi pers dan setiap media memiliki kursi tetap, yang posisinya diatur oleh WHCA. Media-media besar AS seperti NBC, Fox News, CBS News, Associated Press, ABC News, Reuters dan CNN menempati tujuh deret terdepan.
"Pers menjadi tak terkendali, jadi saya katakan, 'Mari tidak usah memindahkannya (ruang konferensi pers)'. Tapi beberapa orang (wartawan) tidak akan bisa masuk," tutur Trump dalam wawancara dalam acara 'Fox & Friends' yang ditayangkan Rabu (18/1) waktu AS.
"Ada banyak orang yang ingin masuk, jadi kita akan memilih orang-orang yang boleh masuk ke ruangan (konferensi pers) -- Saya yakin orang-orang akan bersemangat. Dan mereka akan memohon untuk ruangan yang lebih besar, dengan segera, Anda lihat saja," imbuhnya.
Baca juga: Begini Rangkaian Prosesi Pelantikan Donald Trump
Tidak diketahui pasti apakah Trump serius berniat memilih wartawan yang boleh masuk ke ruang konferensi pers, atau apakah Gedung Putih di bawah kepemimpinannya akan menambah jumlah media yang diberi mandat meliput.
Juru bicara Trump, Sean Spicer, menuturkan kepada wartawan bahwa konferensi pers pertama Trump sebagai Presiden AS akan digelar di ruangan yang sama. "Kita akan lihat apa yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya," ujarnya.
Presiden Barack Obama untuk terakhir kalinya menggelar konferensi pers di Gedung Putih, pada Rabu (18/1) waktu setempat. "Keberadaan kalian di gedung ini membuat tempat ini berfungsi lebih baik. Ini menjaga kita tetap jujur, membuat kita bekerja lebih keras," ucapnya kepada para wartawan Gedung Putih.
(nvc/nwk)











































