Sebut Mao Zedong 'Setan', Pejabat Tinggi China Dipecat

Beijing - Seorang pejabat tinggi di China bagian utara dipecat karena menyebut bapak pendiri China, Mao Zedong, sebagai 'setan'. Tidak hanya itu, pejabat China ini juga menyebut peringatan hari lahir Mao sebagai 'aktivitas aliran sesat terbesar di dunia'.

Mao yang wafat pada 9 September 1976, secara resmi dihormati sebagai pendiri China modern oleh Partai Komunis yang berkuasa di China. Wajah mendiang Mao tercetak di setiap lembaran uang kertas Yuan.

Sosok Mao sangat dihormati oleh kalangan politikus sayap kiri di China, yang meyakini negaranya terlalu kapitalis dan banyak kesenjangan selama tiga dekade terakhir. Terdapat sedikit perbedaan sikap antara kalangan reformis dan tradisionalis terhadap Mao dan peninggalannya.

Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Selasa (17/1/2017), Biro Kebudayaan, Radio, Film, Televisi, Pers dan Publikasi untuk Wilayah Shijiazhuang menyatakan, Wakil Direktur mereka yang bernama Zuo Chunhe telah dipecat.

Pemecatan ini disebut karena 'memposting pernyataan yang salah' di media sosial Weibo. "Pelanggaran disiplin politik yang sangat serius," sebut pernyataan biro tersebut soal alasan pemecatan Zuo. Pernyataan itu menyebut, Zuo perlu 'merefleksikan secara mendalam' kesalahan-kesalahannya.

Postingan Zuo yang dianggap 'salah' itu telah dihapus. Namun screenshot postingan itu beredar luas di internet. Secara terpisah, media China The Global Times, melaporkan bahwa akun Weibo milik Zuo telah dihapus.

Awal bulan ini, seorang profesor di China dipecat setelah membuat marah kalangan sayap kiri, dengan komentar mengkritik Mao di internet pada Desember 2016 lalu. Kritikan itu dilontarkan saat peringatan hari lahir Mao ke 123 tahun, yang diperingati setiap tahun.

(nvc/ita)