Juru bicara militer Filipina, Mayor Filemon Tan mengatakan, Park Chulhong, kapten kapal DongBang Giant 2 dan awak kapal, Glenn Alindajao asal Filipina, telah dibawa ke rumah gubernur di pulau terpencil Sulu, Filipina selatan setelah mereka dibebaskan oleh para militan Abu Sayyaf.
Kepada para wartawan, Tan mengatakan, para pemberontak Moro National Liberation Front telah membantu mengatur pembebasan kedua sandera tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapal kargo Korsel, DongBang Giant 2 tengah berlayar menuju Australia dari Korsel, ketika 10 militan Abu Sayyaf menyerbu kapal itu pada Oktober 2016 lalu dan menculik Park dan Alindajao.
Menurut penasihat perdamaian kepresidenan Filipina, Jesus Dureza, pemerintah tidak membayar uang tebusan terkait pembebasan tersebut. Namun sejumlah media melaporkan adanya pembayaran uang tebusan.
"Kalian tahu kebijakan pemerintah, kami tidak membayar tebusan. Namun jika ada sejumlah pembayaran yang dilakukan, pemerintah tidak berperan apapun dalam hal itu," tegas Dureza kepada para wartawan.
Kelompok pemberontak Moro National Liberation Front telah menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah Filipina pada tahun 1996 dan berjanji akan membantu Presiden Rodrigo Duterte membebaskan para sandera dan mengalahkan kelompok Abu Sayyaf. Hingga kini, Abu Sayyaf yang dikenal akan aksi penculikan, pemerasan dan pemenggalan sandera tersebut, masih menyekap puluhan sandera di pulau Jolo, yang merupakan markasnya. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini