Seperti dilansir AFP, Senin (9/1/2017), aksi mogok kerja yang dilakukan para staf yang merupakan anggota RMT atau serikat pekerja nasional untuk sektor transportasi di Inggris ini memicu gangguan pada 10 dari 11 jaringan rel kereta bawah tanah London atau London Underground. Beberapa stasiun di pusat kota London ikut terkena dampak aksi ini.
Dampak dari aksi ini, para pengguna komuter di Clapham Junction, yang merupakan pusat transit utama di London bagian selatan, terpaksa dievakuasi pada Senin (9/1) pagi waktu setempat karena stasiun terlalu padat. Untuk berangkat kerja, penumpang terpaksa masuk ke dalam kereta yang penuh sesak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() Pengguna kereta komuter di London yang terlantar, terpaksa mengantre bus |
Aksi mogok kerja ini sudah berlangsung selama 24 jam, sejak para staf meninggalkan pekerjaan mereka pada Minggu (8/1) malam waktu setempat. Aksi semacam ini bukan yang pertama terjadi di London. Untuk kali ini, mogok kerja dipicu persoalan pemecatan dan penempatan staf.
Berdesakan di dalam kereta atau harus menunggu bus selama berjam-jam di tengah cuaca dingin, gelap dan lembab, membuat banyak pengguna kereta komuter London frustrasi. "Ini sungguh menyakitkan," tutur Ross Kemp yang menunggu bus di stasiun King's Cross.
Bus-bus tambahan dikerahkan untuk menampung para pengguna komuter yang tidak kebagian kereta. Namun sayangnya, antrean panjang dan kepadatan lalu lintas membuat orang-orang memilih berjalan kaki.
![]() Pengguna kereta komuter di London yang terlantar, terpaksa mengantre bus |
Wali Kota London Sadiq Khan mengecam aksi ini. Sadiq Khan menyebut aksi semacam ini tidak diperlukan dan menyatakan dirinya sudah menanggapi persoalan pemecatan yang membuat banyak stasiun di London kekurangan staf. Pemecatan dilakukan karena beberapa loket tiket kereta ditutup.
"Saya menerima argumen bahwa kita membutuhkan lebih banyak staf di London Underground. Kita sudah menciptakan 200 pos kerja baru dan ingin terus melanjutkan pembicaraan jika serikat pekerja tidak senang. Kenapa mogok? Kenapa tidak menyelesaikan persoalan ini secara damai?" ucapnya dalam wawancara dengan radio BBC.
London Underground merupakan jaringan kereta bawah tanah tertua di dunia, yang beroperasi sejak tahun 1863. Gangguan akan terus terjadi sepanjang minggu ini, karena para staf jaringan rel selatan yang membentang antara London dengan pantai selatan Inggris, akan kembali mogok kerja untuk Selasa (10/1), Rabu (11/1) dan Jumat (13/1) mendatang. Aksi ini merupakan aksi ketiga sejak Desember tahun lalu.
Baca juga: Staf Mogok Kerja 5 Hari, Pengguna Kereta Komuter Inggris Terancam Telantar
(nvc/try)