Otoritas keamanan di kota Hotan, wilayah Xinjiang selatan mendapat perlawanan sengit pada Minggu, 8 Januari waktu setempat saat mengejar tiga anggota "geng teror keji". Demikian disampaikan pemerintah Xinjiang di situs berita resmi Tianshan Net.
"Kami menembak mati para penjahat itu di lokasi. Tak ada korban di pihak kami," demikian pernyataan pemerintah Xinjiang seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (9/1/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ratusan orang telah tewas dalam beberapa tahun ini di Xinjiang dalam kekerasan antara warga Uighur dan warga etnis mayoritas China Han. Xinjiang berada di perbatasan Asia Tengah dan Pakistan.
Pemerintah China menyalahkan para militan Uighur atas kekerasan tersebut. Namun kelompok-kelompok HAM menyatakan, kemarahan atas kendali pemerintah China pada agama dan budaya Uighur lebih patut dipersalahkah. Pemerintah China sendiri telah berulang kali membantas adanya represi di Xinjiang.
Dalam beberapa bulan ini, Xinjiang umumnya tenang, dengan tanpa kekerasan besar yang dilaporkan terjadi. Namun pada Desember 2016 lalu, media pemerintah menyatakan tiga penyerang mengendarai sebuah kendaraan, lalu menabrakkan mobil mereka ke sebuah gedung pemerintah di Hotan, dan menghidupkan bahan peledak. Ketiga penyerang kemudian membunuh dua orang dengan pisau, sebelum ketiganya tewas ditembak polisi. (ita/ita)











































