Kota Besar di Eropa Tingkatkan Pengamanan Saat Malam Tahun Baru

Berlin - Menjelang pergantian tahun, kota-kota besar di Eropa semakin meningkatkan pengamanan. Pembatas beton dikerahkan di kota-kota besar demi mencegah serangan truk maut seperti di Berlin, Jerman, yang diklaim Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Di Berlin, seperti dilansir Reuters, Sabtu (31/12/2016), kepolisian setempat menutup alun-alun Pariser Platz yang ada di depan Brandenburg Gate dan mengerahkan 1.700 polisi tambahan untuk mengawal perayaan Tahun Baru. Alun-alun itu menjadi tempat berkumpulnya warga saat pergantian tahun.

Sejumlah mobil lapis baja akan ditempatkan bersisian dengan pembatas beton, untuk memblokir area-area yang menjadi pusat keramaian. Kemudian beberapa personel kepolisian akan dilengkapi dengan senapan mesin, yang merupakan taktik tak biasa bagi Kepolisian Jerman.

"Setiap langkah dilakukan demi mencegah potensi serangan," tutur juru bicara Kepolisian Berlin, Thomas Neuendorf, kepada Reuters TV. Serangan truk maut di Berlin, pekan lalu, yang menewaskan 12 orang membuat para anggota parlemen Jerman menyerukan peningkatan keamanan di berbagai wilayah.

Baca juga: Ukraina Tangkap Pria yang Ingin Meniru Serangan Truk Maut Berlin

Secara khusus, kepolisian di Cologne, Jerman bagian barat, memasang sejumlah kamera CCTV baru untuk memantau pusat keramaian. Langkah ini dilakukan setelah tahun lalu marak terjadi kekerasan seksual terhadap ratusan wanita dan perampokan di stasiun pusat kota saat pergantian tahun.

Sedangkan di Frankfurt, yang menjadi lokasi kantor Bank Sentral Eropa dan bandara terbesar di Jerman, lebih dari 600 polisi akan dikerahkan mengawal pergantian tahun. Jumlah itu dua kali lipat lebih banyak dari tahun lalu.

Di Milan, Italia, pemeriksaan keamanan diberlakukan di setiap sudut alun-alun utama kota tersebut. Truk dilarang masuk ke pusat ibu kota Roma dan juga Naples. Kepolisian serta personel militer yang berjaga di luar Colosseum dilengkapi dengan senapan mesin.

Otoritas kota Madrid, Spanyol, mengerahkan 1.600 polisi tambahan untuk mengamankan perayaan Tahun Baru. Untuk tahun kedua, akses ke alun-alun Puerta del Sol yang biasa menjadi lokasi perayaan Tahun Baru, akan dibatasi hanya untuk 25 ribu orang saja.

Baca juga: Truk Maut di Berlin Tewaskan 12 Orang, Prancis Waspadai Serangan Teroris

Kepolisian di ibu kota Wina, Austria membagikan lebih dari 1.000 buah alarm pocket untuk para wanita, demi menghindari aksi kekerasan seksual. "Saat ini, tidak ada indikasi bahaya spesifik di Austria. Namun, kita berbicara soal meningkatkan risiko setiap situasi. Kami bersiap untuk segala kemungkinan terkait isu keamanan," terang Menteri Dalam Negeri Austria, Wolfgang Sobotka.

Di kota Brussels, Belgia, yang rawan serangan teror beberapa waktu terakhir, Wali Kota setempat memutuskan tetap menggelar pesta kembang api setelah mempertimbangkan untuk membatalkannya. Serangan bom bunuh diri pada Maret lalu di Brussels menewaskan 16 orang dan melukai 150 orang lainnya.

Sementara itu di Paris, Prancis, pengamanan ditingkatkan dengan mengerahkan tentara bersenjata lengkap yang berpatroli di tempat-tempat wisata ternama seperti Menara Eiffel, Arc de Triomphe dan museum Louvre. Pada November tahun lalu, serangan bersenjata dan serangan bom ISIS menewaskan 130 orang di sejumlah lokasi di Paris.

Pusat perayaan Tahun Baru kali ini digelar di Avenue des Champs-Elysees dan diperkirakan akan dihadiri sekitar 600 ribu orang. Sekitar 10 ribu personel kepolisian, tentara dan petugas pemadam dikerahkan menjaga keamanan di Paris. Sedangkan secara keseluruhan di Prancis, lebih dari 90 ribu polisi dikerahkan mengawal pergantian tahun.

Baca juga: Bocah 12 Tahun Berniat Ledakkan Bom Paku di Pasar Jerman

(nvc/fdn)