Sebagian besar pengungsi Aleppo yang luka-luka dan telah dievakuasi, kini menjalani perawatan medis di beberapa rumah sakit yang ada di Suriah bagian utara dan beberapa lainnya dibawa ke wilayah Turki untuk dirawat di sana. Namun masih banyak korban luka yang belum tertampung di rumah sakit.
Baca juga: Rusia, Iran dan Turki Sepakat Untuk Bantu Evakuasi Warga Sipil Aleppo
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami siap untuk menerima wanita dan anak-anak yang luka-luka, dan juga para pria jika mereka bukan petempur ... membawa mereka ke Israel, merawat mereka di rumah sakit kami, sama seperti yang telah kami lakukan terhadap ribuan warga sipil Suriah," ucap PM Netanyahu dalam pertemuan dengan wartawan asing di Yerusalem.
"Saya telah meminta Kementerian Luar Negeri untuk mencari cara dalam memperluas bantuan medis kami kepada warga sipil korban tragedi Suriah, khususnya di Aleppo," imbuhnya.
Baca juga: PBB Akan Kirimkan 20 Pemantau ke Aleppo Untuk Memonitor Evakuasi Warga
Otoritas Turki menyebut, sudah 37.500 orang yang dievakuasi dari wilayah Aleppo bagian timur sejak pekan lalu. Orang-orang yang terdiri dari warga sipil dan petempur oposisi itu dibawa ke wilayah Suriah lainnya yang dikuasai oposisi atau pemberontak, untuk kemudian bebas memilih melanjutkan perjalanan ke mana saja.
Sedangkan Komisi Palang Merah Internasional (ICRC) menyebut, sedikitnya 25 ribu orang telah dievakuasi dari Aleppo bagian timur, sejak operasi dimulai pada Kamis (15/12) pekan lalu.
Evakuasi itu merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata untuk mengakhiri konflik di Aleppo, yang merupakan kota terbesar kedua di Suriah. Pekan ini, PBB akan mengirimkan 20 pemantau, baik nasional maupun internasional, ke Aleppo bagian timur untuk memonitor proses evakuasi.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini