PBB masih menunggu semua pihak untuk mengizinkan akses bagi penyaluran bantuan kemanusiaan ke Aleppo, yang masih ditinggali banyak warga sipil yang belum dievakuasi. Proses evakuasi dari Aleppo bagian timur dilakukan sejak pekan lalu.
Pekan ini, Dewan Keamanan PBB menyepakati resolusi yang mengatur soal pengerahan para pemantau untuk mengawasi proses evakuasi dan juga melaporkan perlindungan bagi warga sipil yang masih tertahan di wilayah Aleppo bagian timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Anak-anak ini Jadi Simbol Kejinya Perang di Suriah
"Akses untuk memberikan bantuan kemanusiaan bagi orang-orang yang membutuhkan, juga diperlukan secara mendesak," imbuhnya.
Menurut data dari Komisi Palang Merah Internasional (ICRC), sedikitnya 25 ribu orang telah dievakuasi dari Aleppo bagian timur, sejak pekan lalu.
Wilayah Aleppo bagian timur yang dikuasai petempur oposisi sejak tahun 2012, berhasil direbut kembali oleh rezim Presiden Bashar al-Assad sejak pekan lalu. Jatuhnya Aleppo ke tangan rezim Assad menjadi kemenangan terbesar dalam konflik Suriah yang berlangsung selama 6 tahun terakhir. Lebih dari 310 ribu orang tewas dalam konflik berkepanjangan di Suriah, yang juga memaksa separuh populasi Suriah kehilangan tempat tinggal.
Baca juga: Terkait Aleppo, KBRI Damaskus: Kondisi WNI di Suriah Aman
Dituturkan Dujarric, tim PBB saat ini hadir di pos keamanan pemerintah Suriah di Aleppo untuk memantau rombongan bus dan ambulans yang membawa warga yang dievakuasi. "Perlindungan bagi warga sipil yang meninggalkan area ini tetap menjadi kekhawatiran terbesar," ucapnya.
"Seluruh warga sipil yang tersisa harus diizinkan untuk pergi dengan selamat, jika mereka memilih untuk pergi," imbuh Dujarric.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini