"Saya meminta dinas khusus untuk mengambil langkah-langkah tambahan demi menjamin keamanan di wilayah Rusia dan di luar negeri, untuk meningkatkan pengamanan institusi dan para pegawai Rusia di luar negeri," ujar Putin kepada jajaran petinggi keamanan Rusia seperti dilansir AFP, Rabu (21/12/2016).
"Dan saya meminta kepada Anda melalui jalur kemitraan untuk memperkuat kinerja Anda dengan badan-badan intelijen negara lain," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perintah Putin ini dilontarkan setelah Dubes Karlov tewas ditembak di Ankara pada 19 Desember. Pelaku pembunuhan merupakan seorang polisi Turki bernama Mevlut Mert Altintas yang diketahui bekerja untuk kepolisian antihuru-hara Turki selama 2,5 tahun terakhir.
Otoritas Rusia menyebut pembunuhan itu sebagai 'aksi teroris'. Putin sebelumnya menyebut pembunuhan Dubes Rusia itu sebagai provokasi untuk merusak normalisasi hubungan Rusia-Turki serta merusak proses perdamaian di Suriah yang sedang aktif didorong oleh Rusia dan Turki.
Sebagai respons atas pembunuhan itu, Putin memerintahkan seluruh diplomat dan kepala intelijen Rusia untuk meningkatkan pengamanan di misi-misi diplomatik Rusia yang ada di seluruh dunia. Tim penyidik khusus Rusia dikirimkan ke Ankara untuk membantu proses penyelidikan pembunuhan Dubes Karlov.
"Kita harus tahu siapa yang mengarahkan tangan si pembunuh," ucap Putin seperti dilansir Reuters.
Baca juga: Menlu Turki Salahkan Jaringan Ulama Gulen Atas Pembunuhan Dubes Rusia
Pernyataan itu disampaikan Putin kepada Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, pemimpin badan intelijen asing Rusia, SVR, Sergei Naryshkin, dan pemimpin badan keamanan domestik Rusia, FSB, Alexander Bortnikov, beberapa saat setelah Dubes Karlov dibunuh.
(nvc/ita)