Dituturkan seorang perwakilan kelompok pemberontak Suriah kepada AFP, Sabtu (17/12/2016), bahwa kesepakatan baru telah tercapai untuk melanjutkan proses evakuasi di Aleppo. Namun belum ada konfirmasi resmi dari rezim Presiden Bashar al-Assad maupun sekutunya, Rusia dan Iran terkait hal ini.
![]() Anak-anak di Aleppo menunggu dievakuasi |
Warga sipil juga pemberontak beserta keluarga mereka terus menunggu di Aleppo bagian timur sejak semalam. Di tengah cuaca sangat dingin, kebanyakan dari mereka, termasuk wanita dan anak-anak, harus menunggu di luar, tepatnya di blok apartemen distrik Al-Amiriyah yang menjadi titik evakuasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mimpi Mohammad dkk Kembali ke Aleppo yang Damai
Banyak warga Aleppo yang telah membakar barang-barang pribadi mereka yang tidak bisa dibawa. Mereka tidak ingin barang-barang mereka dijarah dan digunakan pasukan pemerintah Suriah dan sekutunya yang telah menguasai Aleppo.
Utusan PBB untuk Suriah Staffan de Mistura memperkirakan pada Kamis (15/12) setelah evakuasi tahap pertama dimulai bahwa ada sekitar 40 ribu warga sipil dan 5 ribu petempur oposisi yang terjebak di wilayah kecil Aleppo yang masih dikuasai pemberontak. Angka itu tidak bisa diverifikasi secara resmi.
"Masih ada sejumlah besar wanita dan bayi -- anak-anak di bawah 5 tahun -- yang perlu diselamatkan," terang perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Suriah, Elisabeth Hoff.
![]() Warga Aleppo menunggu di tengah cuaca dingin |
Sedangkan organisasi pemantau konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights, melaporkan setidaknya 8.500 orang termasuk 3 ribu petempur oposisi telah dievakuasi keluar Aleppo sejak Kamis (15/12) sebelum evakuasi dihentikan pada Jumat (16/12) pagi.
"Evakuasi diharapkan akan dilanjutkan pada Sabtu (17/12) di Aleppo, seiring dengan evakuasi 4 ribu orang dari Fuaa dan Kafraya -- korban luka dan keluarganya, juga warga sipil dan anak yatim piatu," terang Direktur Syrian Observatory, Rami Abdel Rahman.
(nvc/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini