Dengan menumpang puluhan bus dan ambulans, ribuan warga sipil telah bergerak meninggalkan Aleppo sejak Kamis (15/12) waktu setempat. Evakuasi itu merupakan bagian dari kesepakatan yang dicapai Turki, Rusia dan kelompok pemberontak Suriah.
Dalam kesepakatan yang mengatur soal gencatan senjata dan upaya evakuasi itu, seperti dilansir AFP, Jumat (16/12/2016), rezim Presiden Bashar al-Assad diperbolehkan mengambil kendali penuh atas Aleppo yang dikuasai pemberontak selama beberapa tahun terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Mengharukan! 47 Anak Panti Asuhan Ini Memohon Diselamatkan dari Aleppo
Di lokasi yang sama, seperti dilansir Reuters, Direktur Divisi Tanggap Darurat pada Kementerian Kesehatan Turki, Hasan Aydinlik, menuturkan ada 55 korban luka dan sakit yang sudah masuk perlintasan perbatasan Turki. Dari jumlah itu, salah satu korban luka akhirnya meninggal dunia di rumah sakit. Sedangkan empat orang lainnya, termasuk satu anak-anak, kini dalam kondisi serius di rumah sakit setempat.
Turki berusaha membantu proses evakuasi warga sipil dari Aleppo, sembari membuka perlintasan perbatasannya untuk korban luka. Kinik menyatakan, beberapa organisasi nonpemerintah (NGO) Turki telah mempersiapkan 10 ribu tenda di dekat perbatasan Turki, yang masih masuk wilayah Suriah.
"Menurut Wali Kota Aleppo, 70 ribu orang akan dievakuasi dalam operasi ini," ucapnya.
"Skenario terburuk kami adalah 30 ribu orang (ditampung) di kamp IDP (internally displaced people/pengungsi internal) di Idlib. Itu bukan kamp milik Turki. Kami hanya mendukung NGO-NGO Suriah di dalam wilayah Idlib, agar mereka bisa mengelola kamp IDP mereka," imbuh Kinik.
Baca juga: 1.207 Warga Sipil Tewas, Rusia Dituding Lakukan Kejahatan Perang di Aleppo
Otoritas Turki memang hanya bisa menampung para korban luka di dalam wilayah mereka. Bagi para pengungsi Suriah lainnya, Turki menyebut ada kamp khusus di dalam wilayah Suriah, dekat perbatasan Turki, yang telah disiapkan. Lokasi kamp itu dilaporkan ada di lokasi berjarak 3,5 kilometer dari perbatasan. Dua pejabat senior Turki menuturkan kepada Reuters, bahwa kamp itu diperkirakan akan menampung hingga 80 ribu orang.
Mereka yang dievakuasi dari Aleppo sejak Kamis (15/12) rata-rata dibawa ke tempat kerabat yang ada di dalam dan sekitar Provinsi Idlib, barat daya Aleppo. Namun bagi mereka yang tidak punya tujuan, disediakan kamp pengungsian dekat perbatasan Turki.
(nvc/nwk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini