MH370 menghilang tanpa jejak sejak Maret 2014 saat terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Beijing, China dengan membawa 238 penumpang dan awak. Keberadaan pesawat jenis Boeing 777 ini menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar dunia saat ini.
Dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Rabu (14/12/2016), Badan Koordinasi Pusat Gabungan Australia (JACC) menyatakan bahwa pencarian MH370 dijadwalkan akan berakhir pada Januari 2017 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cari Petunjuk, Keluarga Korban MH370 Menyisir Langsung Pantai Afrika
JACC menyebut, kapal pencari Fugro Equator telah meninggalkan Fremantle, Australia Barat sejak Senin (12/12) waktu setempat untuk melakukan penyisiran terakhir di perairan seluas 120 ribu kilometer persegi, yang menjadi fokus pencarian dalam 1.000 hari terakhir.
Kapal itu untuk terakhir kalinya, akan mendatangi berbagai lokasi temuan kontak sonar untuk memeriksanya kembali lebih saksama. Kendaraan tanpa awak atau drone bawah laut akan dikerahkan untuk memeriksa dasar laut dengan teliti.
Keterlibatan China dalam pencarian secara langsung berakhir pekan ini. Kapal milik China yang dilengkapi sonar telah berlayar kembali ke Shanghai.
Kapal bernama Dong Hai Jiu 101 bergabung dalam pencarian MH370 sejak Februari lalu. Awalnya hanya melakukan pemindaian sonar bawah laut, namun sejak Oktober, kapal China ini ikut melakukan misi penyelaman ke dasar laut dengan kendaraan selam miliknya.
Baca juga: Penyidik Amatir AS Temukan 6 Puing Diduga MH370 di Madagaskar
Juru bicara tim pencari MH370, Dan O'Malley, menuturkan kepada Reuters, bahwa China masih ikut serta dalam briefing dan konsultasi rutin terkait MH370.
Hingga kini pencarian bawah laut belum juga membuahkan hasil. Meskipun sejauh ini sudah ada tiga temuan puing yang dipastikan bagian MH370. Puing-puing itu ditemukan di pantai-pantai Afrika, seperti Mauritius, Tanzania dan Pulau Reunion. Beberapa temuan puing lainnya masih dalam pemeriksaan.
(nvc/ita)











































