Demikian disampaikan badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengutip laporan-laporan kredibel di Suriah.
Kantor Hak-hak Asasi Manusia (HAM) PBB menyatakan, pihaknya telah mendapat laporan "pasukan pro-pemerintah membunuh setidaknya 82 warga sipil, termasuk 11 wanita dan 13 anak-anak di empat kawasan berbeda di Aleppo timur, yang tadinya merupakan basis pemberontak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakan Colville seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (13/12/2016), kejahatan tersebut dilakukan dalam beberapa hari ini, "paling mungkin dalam 48 jam terakhir". Disebutkannya, kantor HAM PBB memiliki nama-nama para korban.
Ditambahkan Colville, sebagian warga sipil berhasil kabur saat gempuran pasukan pemerintah pada Senin, 12 Desember waktu setempat itu. Namun warga lainnya dilaporkan ditangkap dan dibunuh di tempat, serta sebagian warga lainnya dibawa untuk ditahan.
Menurut Colville, para saksi mata juga juga mengatakan pada PBB, bahwa keluarga tak bisa membawa jasad-jasad mereka yang ditembak mati di jalanan dikarenakan ganasnya gempuran pasukan pemerintah Suriah.
Pasukan pemerintah Suriah saat ini nyaris merebut kembali seluruh wilayah Aleppo, yang dikuasai oleh para pemberontak anti-rezim Presiden Bashar al-Assad pada tahun 2012 silam.
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini