Seperti dilansir CNN, Selasa (6/12/2016), Valls mengumumkan pengunduran diri dari jabatan PM Prancis pada Senin (5/12) waktu setempat. Dia juga menyatakan maju untuk bertarung menjadi capres dari Partai Sosialis untuk pemilihan presiden Prancis yang akan digelar tahun 2017.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis istana kepresidenan Prancis, Elysee Palace, disebutkan bahwa Cazeneuve telah ditunjuk untuk menggantikan Valls sebagai PM Prancis. Cazeneuve sendiri sebelumnya menjabat Mendagri Prancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia memiliki kepribadian yang kuat, dengan banyak pengalaman untuk urusan dalam negeri," sebut seorang sumber dari lingkaran dalam kepresidenan Prancis, mengomentari penunjukan Cazeneuve, seperti dilansir Reuters.
Untuk selanjutnya, posisi Cazeneuve akan digantikan oleh anggota parlemen senior dari Partai Sosialis, Bruno Le Roux, menjadi Mendagri yang baru.
Secara terpisah, Valls mengungkapkan alasannya maju menjadi capres Prancis. Dia mengaku ingin menjadikan Prancis mandiri dalam menghadapi berbagai negara di dunia. "Tak tergoyahkan dalam nilainya, ketika berhadapan dengan Xi Jinping dari China, (Vladimir) Putin dari Rusia, Donald Trump dari Amerika, (Recep Tayyip) Erdogan dari Turki," tegasnya merujuk pada para presiden yang kini memimpin negara-negara penting.
Presiden Prancis Francois Hollande yang juga berasal dari Partai Sosialis, telah mengumumkan tidak akan maju dalam pemilihan presiden tahun depan.
Jika Valls berhasil terpilih menjadi capres Partai Sosialis, kemungkinan besar dia akan berhadapan dengan Francois Fillon dari Partai Republik dan Marine Le Pen dari Partai Front Nasional.
Foto: REUTERS/Christian HartmannManuel Valls |
(nvc/ita)












































Foto: REUTERS/Christian Hartmann