Warga Kuba di Miami AS Terus Merayakan Wafatnya Fidel Castro

Warga Kuba di Miami AS Terus Merayakan Wafatnya Fidel Castro

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 28 Nov 2016 14:26 WIB
Warga Kuba di Miami merayakan kematian Fidel Castro (REUTERS/Javier Galeano)
Miami - Perayaan kematian Fidel Castro oleh warga Amerika Serikat (AS) keturunan Kuba di Miami, AS terus berlanjut hingga hari kedua. Warga yang membenci Fidel Castro asyik menari, menyanyi dan membunyikan klakson mobil untuk merayakan kematian pemimpin revolusi Kuba itu.

Warga Kuba yang tinggal di Miami mulai turun ke jalanan Little Havana sejak Jumat (25/11) malam waktu setempat, setelah kabar kematian Fidel Castro menyebar luas. Perayaan tersebut tidak berhenti pada hari itu saja, namun berlanjut hingga Minggu (27/11) waktu setempat.

"Saya tidak lelah merayakan karena saya masih tidak bisa mempercayainya. Saya tidak pernah menyangka momen ini akan datang," ujar Delsy, seorang warga Kuba yang tinggal di Miami, seperti dilansir AFP, Senin (28/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Donald Trump Sebut Fidel Castro Diktator yang Kejam

Delsy merayakan bersama kerumunan orang yang berkumpul di luar Cafe Versailles, lokasi warga Kuba dalam pengasingan membahas rencana untuk menggulingkan rezim Castro di Kuba. Sekitar 2 juta warga Kuba kini tinggal di AS, nyaris 70 persen di antaranya ada di negara bagian Florida.

Kota Miami di negara bagian Florida menjadi tempat tinggal kebanyakan warga Kuba di AS. Mereka yang ada di wilayah itu banyak melihat Castro sebagai sosok tiran yang brutal. Perayaan warga sempat memaksa penutupan sejumlah ruas jalanan Little Havana. Pada Minggu (27/11) waktu setempat, ruas jalanan yang ditutup sempat dibuka, sebelum akhirnya ditutup kembali oleh otoritas setempat.

Warga Kuba di Miami AS Terus Merayakan Wafatnya Fidel CastroFoto: AFP Photo/Rhona Wise

Semarak perayaan diwarnai oleh bunyi klakson mobil, bunyi dentuman drum, suara musik dengan volume keras serta nyanyian dan sorakan warga. "Fidel, Anda seorang tiran, bawa saudara Anda juga!" teriak warga merujuk pada Raul Castro, adik Fidel Castro.

Raul Castro yang kini berusia 85 tahun menjabat sebagai Presiden Kuba. Unjuk rasa menuntut kebebasan dan reformasi demokrasi di Kuba direncanakan akan digelar pada Rabu (30/11) mendatang di Little Havana. Aksi itu bertepatan dengan dimulainya prosesi pemakaman Fidel Castro yang akan digelar selama 4 hari. Warga Kuba diberi kesempatan untuk memberikan penghormatan terakhir pada Fidel Castro, sebelum jenazahnya dikremasi.

"Sang tiran sudah meninggal, tapi tirani terus berlanjut," sebut aktivis dari Majelis Perlawanan Kuba, Orlando Gutierrez.

Baca juga: Pemerintah Kuba Persiapkan 4 Hari Prosesi Pemakaman Fidel Castro

"Sekarang kita warga Kuba memiliki harapan tanpa Fidel, komunisme akan jatuh, dan jika Tuhan mengizinkan, kita bisa kembali ke negara kita dengan bebas," harap Vicente Abrez (65) seorang pensiunan asal Kuba yang kini tinggal di Little Havana, Miami.

Wali Kota Miami, Tomas Regalado yang juga keturunan Kuba, datang mengunjungi warga yang merayakan kematian Fidel Castro pada Sabtu (26/11) sore waktu setempat. Kepada wartawan setempat, Regalado menyatakan: "Warga tidak seharusnya dikritik karena merayakan kematian (Fidel Castro). Pahami apa artinya bagi mereka."

Warga Kuba di Miami AS Terus Merayakan Wafatnya Fidel CastroFoto: AFP Photo/Rhona Wise



(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads